Penemuan Mayat di Pinggir Tol
Terungkap Perilaku Aneh Yodi Prabowo Sebelum Tewas, Sang Ibu Tanggapi Isu Hubungan Sesama Jenis
Yodi Prabowo yang memiliki banyak teman, tiba-tiba hanya diam di rumah saat mengambil cuti.
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Turinah, ibu dari Yodi Prabowo (26) merasa ada yang aneh dengan gelagat anaknya, seperti orang yang ketakutan hingga tidak mau makan seharian.
Beberapa hari sebelum menghilang dan ditemukan Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo lebih banyak berada di rumah, meskipun ia mengambil cuti selama beberapa hari.
Sang adiklah yang pertama kali menyadari abangnya tidak bekerja seperti biasanya.
Hingga beberapa hari hanya di rumah, Yodi Prabowo baru mengungkapkan kalau dirinya cuti.
"Sebelum dia meninggal, empat hari sebelumnya dia cuti, terus adiknya nanya, mas libur ya, iya, dia memang ngomongnya sepatah dua patah kata doang. Terus, 'ma, mama, Mas Yodi katanya cuti dia capek'. Oh yaudah enggak apa-apa," ujar Turinah menceritakan.
Turinah memang sudah mulai beranjak dari kesedihan kehilangan anak sulungnya.
Ia mulai berbicara lancar saat ditemui TribunJakarta.com di kediamannya, di Jalan Alle Raya, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (23/7/2020).
Yodi Prabowo yang memiliki banyak teman, tiba-tiba hanya diam di rumah saat mengambil cuti.
Sang ibu langsung menangkap gelagat aneh anaknya.
"Biasanya dia kalau libur kan keluar. Tapi ini diam di rumah saja," ujarnya.
Terlebih, Turinah juga mendapati anaknya tidak makan seharian.
"Belum makan ya, 'iya gampang'," ujarnya.
Turinah tidak pernah melihat anaknya semurung dan bergelagat seperti orang bingung itu.
Lebih jauh, Turinah menyebut kondisi anaknya seperti sedang ketakutan.
"Dia nggak ada beban yang gimana-gimana sih, kalau saya lihat sih enggak. Nggak pernah tuh dari dulu. Cuma kemarin aja kaya orang ketakutan," ujarnya.
Yodi sempat mengikuti gerak-gerik ibunya, seperti hendak mengutarakan sesuatu.
Namun Turinah tak pernah sempat mengajaknya bicara. Sebelum ia hendak mengajak anaknya berbicara dari hati ke hati, Yodi berangkat kerja.
Pamit berangkat kerja yang seperti tiba-tiba setelah cuti itu, ternyata pamit terakhir Yodi kepada ibunya.
"Enggak ada firasat apa-apa, cuma dia suka ngikutin, enggak biasanya, banyak pikiran. Kaya diintimidasi gitu, ketakutan," ujarnya.
Seperti diketahui, Yodi berangkat kerja ke Metro TV yang terakhir kalinya pada Selasa (7/7/2020).
Tiga hari kemudian, Jumat (10/7/2020), Yodi ditemukan tewas di bilangan Ulujami, Jakarta Selatan.
Sakit hati dibilang bunuh diri
Turinah kini sudah lebih tegar dari sebelumnya, ibu dari almarhum Editor Metro TV Yodi Prabowo itu mulai mengikuti perkembangan kasus dugaan pembunuhan anaknya.
Ditemui di kediamannya di bilangan Jalan Alle Raya, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (23/7/2020), ibu empat anak itu mengutarakan kekesalannya.
Ia melihat pemberitaan yang menyebut anaknya diduga tewas bunuh diri.
Turinah merasa sakit hati dan tidak terima. Ia juga mempertanyakan kesimpulan bunuh diri datang dari motif apa.
"Pokoknya saya enggak terima anak saya dibilang bunuh diri. Sakit dibilang kesimpulan bunuh diri. Sakit banget saya, udah saya kehilangan anak saya," ujar Turinah di kediamannya.
Dengan nada tinggi, Turinah menjelaskan, anaknya tidak mungkin sampai mengambil keputusan mengakhiri hidup hanya karena perkara cinta.
Seperti diketahui, belakangan, isu percintaan, cinta segitiga, orang ketiga, kerap dikaitkan dengan tewasnya Editor Metro TV itu.
Selama 26 tahun membesarkannya, Turinah sangat mengenal anak sulungnya itu.
Yodi tidak pernah terlalu memikirkan masalah yang dialaminya.
"Motifnya apa? Percintaan gitu? Kayaknya enggak sampai gitu orangnya. Enggak sampai dipikiriin banget," ujarnya.
Turinah tidak terima kalau kesimpulan bunuh diri itu hanya berdasar dari sidik jari pada pisau.
Menurutnya, bisa saja pisau tersebut digenggamkan ke tangan anaknya.
Terlebih jumlah tusukan di tubuh Yodi tidak sedikit.
"Saya juga kesel jadinya dibilang bunuh diri. Cuma gara-gara ada sidik jarinya di pisau. Masa bunuh diri tusukannya banyak gitu," ujarnya.
• Nenek Narti Harap Cucunya yang Jadi Korban Penganiayaan di Duren Sawit Dapat Lanjutkan Sekolah
• Moms Jangan Sering Marahi Anak Saat di Rumah Ya, Ini Efek Negatifnya
• Editor Metro TV Yodi Prabowo Bertemu Pacar dan L di Cafe: Harus Memilih Salah Satu, Ini Kata Ibunda
• Sang Ibu Ungkap Gelagat Aneh Yodi Prabowo Sebelum Ditemukan Tewas di Pinggir Tol
Bantah hubungan sejenis
Turinah, Ibunda Editor Metro TV Yodi Prabowo, marah saat mengikuti perkembangan berita tentang almarhum anaknya yang dikaitkan dengan hubungan sesama jenis.
Dengan nada suara meninggi, Turinah juga kesal karena ada yang mengaitkan anaknya dengan penggunaan narkoba.
Sebagai ibu yang membesarkan Yodi selama 26 tahun itu, Turinah sangat mengenal anaknya luar dalam.
Turinah tegas menyatakan anaknya tidak penyuka sesama jenis ataupun menggunakan narkoba.
"Teman sesama jenis lah, narkoba lah, itu kok jadi ke sana-sana ya Allah. Dari mana sumbernya saya bilang. Kesel banget saya," ujar ibunda saat ditemui di rumahnya, di bilangan Jalan Alle Raya, Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (23/7/2020).
Kekesalannya berkali lipat lantaran, muncul isu kalau Yodi diduga bunuh diri.
Dengan hanya menemukan sidik jari Yodi pada pisau yang berada di dekat jenazah, bukan berarti dapat disimpulkan bunuh diri.
"Saya juga kesel jadinya dibilang bunuh diri. Cuma gara-gara ada sidik jarinya di pisau. Masa bunuh diri tusukannya banyak gitu," ujarnya.
Menurut Turinah, anaknya jelas dibunuh seseorang. Selain mengenal sikap Yodi, jumlah tusukan dan parahnya luka juga menjadi indikasi kuat pembunuhan.
Ibu empat anak itu tidak ingin ada yang mengecoh atau memelintir fakta peristiwa.
Apa lagi dengan menambahkan tudingan yang sama sekali tidak terkait.
"Takutnya dipelintir takutnya. Segala ada indikasi bunuh diri. Apa apaan bunuh diri, kalau memang iya (dibunuh) ya bilang saja iya."
"Makanya, pakai segala ada narkoba, hubungan sesama jenis lah. Enggak ada hubungannya sama kematian anak saya," tegasnya. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)