Cerita Pedagang Hewan, Kedatangan Pembeli Anak Berkebutuhan Khusus Kumpulkan Uang Demi Berkurban

Berangkat dari niat berjualan sambil ibadah, Hafiz pada peringatan Iduladha tahun ini membuat program khusus bagi para penghafal Al-Quran

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Hafiz Nur Hadi pedagang hewan kurban di Jalan Pulo Ribung, Pekayon, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Jelang perayaan Iduladha 1441Hijriah, sejumlah lapak pedagang hewan kurban mulai marak dijumpai di tiap sudut jalan seperti misalnya di Kota Bekasi.

Lapak pedagang hewan yang biasanya menyulap trotoar jalan atau lahan kosong menjadi kandang semi hewan dengan konstruksi bambu seakan lumrah dijumpai.

Aroma hewan kurban seperti kambing dan sapi tercium tiap kali melintasi lapak pedagang musiman yang mendulang berkah setahun sekali.

Bisnis jual hewan kurban memang cukup menjanjikan, hal ini yang dirasakan Hafiz Nur Hadi, pedagang asal Pekayon, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Pria yang mengaku sudah cukup lama menjalani bisnis nual hewan ini mengatakan, berkah berlimpah ini tidak lepas dari niat ibadah dari pembeli.

Berkurban kata dia, merupakan keajaiban bagi umat islam yang memiliki kemampuan, keyakinan ini membuat peminat hewan kurban sangat tinggi tiap tahunnya.

Di balik keuntungan berlimpah, Hafiz tetap berkeyakinan bisnis yang dijalankan tidak melulu berorientasi pada nilai.

Dia yakin, bisnis jual hewan kurban tentunya harus dibarengi dengan niat beribah membantu sesama umat islam.

Hal ini juga yang membuat dia, sempat memiliki pengalaman ketika bertemu pembeli seorang anak berkebutuhan khusus atau down syndrome.

"Saya pernah ketemu pembeli anak kecil, dia berkebutuhan khusus down syndrome, datang diantar bapaknya," kata Hafiz, Jumat, (24/7/2020).

Anak itu menurut Hafiz, bukan berasal dari keluarga tidak mampu. Hanya saja, keinginan kuat ingin berkurban sangat kuat sehingga membuat hatinya tersentuh.

"Ke sini dia diantar bapaknya naik mobil, bapaknya bilang anaknya mau berkurban mau milih sendiri kambingnya," terang dia.

Lebih mengesankan lagi, anak berkebutuhan khusus itu membawa uang untuk membeli hewan hasil celengan pribadinya.

Dilema muncul ketika sang anak hendak memilih hewan kurban seharga Rp4,5 juta, padahal uang pribadi celengannya hanya berjumlah Rp2,5 juta.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved