Sisi Lain Metropolitan
Tak Menyerah dengan Takdir, Kisah Hilmy, Barista Tuna Netra Meracik Kopi Lewat Mata Hati
Meskipun memiliki keterbatasan, Ahmad Hilmy Almusawa membuat kedai kopi sendiri dan menyajikannya lewat rasa dan hatinya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Tangan Hilmy (22) lihai kala meracik segelas kopi dari balik ruang yang cukup sempit.
Anak muda itu penuh kehati-hatian dalam membuat pesanan segelas kopi susu pembeli.
Ketika mendengar timer berbunyi, ia lantas bergegas mengambil segelas kecil kopi dari mesin espresso lalu menuangkannya ke dalam segelas susu dan gula aren.
Setelah ditutup dengan alat press, segelas kopi susu kekinian yang sudah dibungkus plastik itu siap diberikan kepada pelanggan.
Pria bernama lengkap Ahmad Hilmy Almusawa adalah seorang barista yang menyandang tuna netra total.
Baca juga: Melihat Mantan Pedangdut Keliling yang Kini Jadi Operator Kamera Layar Tancep
Kedua bola matanya tidak lagi mampu melihat sejak ia lulus dari kelas 6 SD.
Namun, keterbatasan yang dimiliki bukan lah akhir dari hidupnya. Ia menolak menyerah dengan keadaan. Ia ingin berusaha dan berdikari lewat kecintaannya dengan kopi.

Sampai akhirnya, ia membuat kedai kopi sendiri dan menyajikannya lewat rasa dan hatinya.
Awal membuat toko kopi bermula dari pertemuan dengan seorang pemilik tempat kopi Tadi Pagi Coffee & Roastery bernama Teguh AW.
Sebelumnya, Hilmy juga sudah pernah berkerjasama dengan Teguh AW dalam bisnis biji kopi secara daring dengan jenama Blind Coffee Me.
"Saya jual coffee itu lewat online dari rumah. Ambilnya (biji kopi) ke mas Teguh," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (25/7/2020).
Setelah itu, melihat kecintaannya dengan kopi, Hilmy disarankan Teguh AW membuat kedai kopi sendiri di rumah.
Baca juga: 32 Tahun Jadi Montir Vespa Klasik, Aphin Ogah Ikut Touring: Jadi Kolektor Vespa, Ada VBB 1963
Ibu Hilmy, Hikmah Al Musawa (42) yang sudah cukup lama kenal dengan Teguh AW kemudian memfasilitasi Hilmy membuat kedai kopi sendiri.
Garasi rumahnya disulap menjadi sebuah kedai kopi bergaya kekinian.