Antisipasi Virus Corona di DKI
Jumlah Tes Covid-19 di Atas Total Daerah Lain di Indonesia, Pemprov DKI: Semakin Mudah Mencega
Jumlah pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan pada Minggu (26/7/2020) kemarin secara nasional mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jumlah pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan pada Minggu (26/7/2020) kemarin secara nasional mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Kemarin, tes PCR hanya dilakukan terhadap 7.692 orang baru.
Padahal, sehari sebelumnya ada 12.158 orang baru yang dites.
Dari jumlah tersebut, pemeriksaan Covid-19 di DKI ternyata lebih banyak dibandingkan total tes yang dilakukan daerah lain di Indonesia, yaitu 4.286 orang (56 persen) berbanding 3.406 (44 persen).
Dari total 7.692 orang yang dites secara nasional, 1.492 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
DKI Jakarta pun menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 384 orang terkonfirmasi positif.
Namun, dengan 56 persen jumlah tes nasional, kasus baru yang ditemukan di Jakarta hanya 26 persen dari jumlah kasus baru nasional.
Dengan kata lain, positivity rate Covid-19 atau persentase angka positif dari hasil pemeriksaan Covid-19 di DKI berada di kisaran 8,9 persen.
Angka ini jauh berada di bawah angka positivity rate wilayah lain di Indonesia selain Jakarta yang menembus angka 32,5 persen.
Secara kumulatif, Jakarta telah menemukan 19.125 kasus positif dari 367.101 orang yang dites hingga 26 Juli 2020 lalu.
Dengan jumlah temuan kasus ini, nilai positivity rate di DKI sebesar 5,2 persen.
Sedangkan, secara nasional telah ditemukan 98.778 kasus positif dari 796.950 orang dites dengan nilai positivity rate mencapai 12,4 persen.
Namun, bila Jakarta dikeluarkan dari data nasional, maka angka positivity rate membengkak menjadi 18,5 persen.
Dengan kata lain, jumlah kasus Covid-19 di DKI memang paling tinggi dibandingkan daerah lainnya.
Namun, angka positivity rate DKI jauh lebih rendah dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui, pihaknya memang sengaja meningkatkan kapasitas pemeriksaan Covid-19.
"Kami memang terus melakukan testing sebanyak mungkin. Tujuan testing tidak lain adalah melakukan identifikasi," ucapnya, Senin (27/7/2020).
Semakin banyak warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka Pemprov DKI bisa dengan cepat melakukan menanganan untuk mengantisipasi penyebarannya semakin meluas.
"Dengan ditemukan adanya terpapar virus, maka lebih mudah kami untuk melakukan isolasi pencegahan dan penanganan dari Covid-19," ujarnya saat ditemui di gedung DPRD DKI Jakarta.
Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya telah menggandeng sejumlah laboratorium milik pemerintah pusat dan swasta.
Kapasitas pemeriksaan Covid-19 pun mencapai hampir 10 ribu spesimen per harinya.
Hal ini disampaikan Anies melalui video yang diunggah di akun youtube Pemprov DKI pada Jumat (24/7/2020) malam.
"Kolaborasi 47 lab di Jakarta menghasilkan kemampuan testing maksimal 9.769 speskmen per hari. Hampir 10 ribu per hari," ujarnya dalam video itu.
Dalam sepekan terakhir, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI telah melakukan pemeriksaam sampel menggunakan metode PCR terhadap 39.268 orang atau 3.688 per satu juta penduduk.
Angka ini dikatakan Anies, jauh berada di atas standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO), yaitu 1.000 orang per satu juta penduduk tiap minggunya.
"WHO standarkan 1.000 per 1 juta penduduk dalam seminggu. Jadi kita sudah di atasnya," kata Anies.