Virus Corona di Indonesia

Daftar 59 Kantor di Jakarta Terpapar Covid-19, 375 Orang Positif

Kantor-kantor ini berasal dari berbagai instansi, mulai kementerian, kepolisian, swasta, hingga Pemprov DKI.

Editor: Kurniawati Hasjanah
Shutterstock via Kompas
Ilustrasi virus corona 

9. BRI: 5 kasus

10. Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD): 4 kasus

11. Dinas Perhubungan MT Haryono: 4 kasus

12. Komisi Yudisial: 3 kasus

13. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP): 3 kasus

14. PTSP Wali Kota Jakarta Barat: 3 kasus

15. Dinas UMKM DKI: 3 orang

16. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK): 2 kasus

17. Badan Narkotika Nasional (BNN): 2 kasus

18. Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta: 2 kasus

19. Kantor Camat Koja: 2 kasus

20. Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK): 1 kasus

21. Bhayangkara: 1 kasus

22. Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD): 1 kasus

23. Kantor Kecamatan Cempaka Putih: 1 kasus

24. Kantor Kelurahan Cempaka Putih Barat: 1 kasus

25. Kantor Kecamatan Menteng: 2 kasus

26. Suku Badan Pendapatan Daerah : 1 kasus

27. PAMDAL: 1 kasus

28. Polres Jakarta Utara: 1 kasus

29. Dinas Kehutanan: 1 kasus

30. Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda): kasus.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pentingnya mewaspadai kluster baru Covid-19 dalam masa adaptasi kebiasan baru di perkantoran. Terlebih, Doni mengatakan perusahaan sudah memberlakukan pola kerja mendekati kondisi normal. 

Padahal, tren penularan Covid-19 justru bergeser ke kerumunan orang termasuk di perkantoran. Doni pun meminta pimpinan perusahaan untuk mematuhi protokol kesehatan agar angka penularan di perkantoran tidak terjadi.

"Sejumlah perkantoran yang sudah berlakukan mendekati normal, ini sudah kita ingatkan agar seluruh perkantoran untuk menaati pembagian kerja dua shift," kata Doni.

Lebih lanjut, Doni menyebut bahwa pembagian kerja dua shift sangat ampuh menekan angka corona pada karyawan.  Shift pertama seharusnya dimulai pada pukul 07.00 WIB atau 07.30 sampai 15.00 WIB atau 15.30. Kemudian shift kedua dimulai pukul 10.00 WIB atau 10.30 sampai dengan 18.00 atau 18.30 WIB.

"Kalau ini dipatuhi berarti jumlah karyawan yang berada di kantor itu setengah dari jumlah yang ada termasuk diharapkan seluruh pimpinan baik kementerian/lembaga atau swasta, mereka yang rentan untuk tak dulu diberikan kewajiban ke kantor, termasuk lansia dan yang memiliki komorbid," jelasnya.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memberikan tanggapan soal munculnya klaster baru yang berasal dari kantor.Ia mengimbau perusahaan maupun industri yang sudah mempekerjakan kembali karyawan di kantor mematuhi protokol kesehatan.

Sebagaimana yang telah tertuang dalam surat edaran (SE) Kementerian Ketenagakerjaan. "Saya kira kita ingin disituasi ini kita juga bisa survive. Tetap berproduksi namun aman dari covid. Jadi untuk teman-teman yang sudah membuka kembali, pastikan protokol berjalan dengan baik," ujar Ida.

Saat melakukan peninjauan proyek pembangunan kereta cepat, Ida menegaskan bahwa menjalankan protokol kesehatan wajib dilakukan jika tidak ingin adanya kluster baru yang berasal dari kantor.

"Tidak ada pilihan," katanya.

Ia sendiri telah melakukan peninjauan praktek pelaksanaan protokol kesehatan di sejumlah industri. Harapannya semua industri dapat memastikan bahwa hal itu dapat dijalankan dengan baik.

"Saya kira Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat punya komitmen yang sma, produktif namun aman dari covid-19," katanya.

"Kemenaker sudah mengeluarkan SE tentang pelaksanaan protokol di industri. Saya juga sudah melihat praktek pelaksanaan dari protokol tersebut di Industri," ujar Ida

"Kalau ada satu dua kita dapati, ya saya berharap semua industri maupun perusahaan yang melakukan produksi kembali, harus dipastikan kalau protokol  kesehatan dijalankan. Kita tidak ingin ada kluster baru," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berpesan agar seluruh jajarannya untuk hati-hati dalam bekerja."Sekarang ini sudah mulai work from office (WFO). Ini betul-betul harus hati-hati karena beberapa kantor pemerintahan itu menjadi klaster baru," kata Mendagri.

Tito mengatakan wabah Covid-19 belum tuntas dikendalikan. Ruang kantor menjadi tempat yang potensial jadi media penularan atau klaster baru.Ia meminta jajarannya di eselon I dan II Kemendagri betul-betul memberikan pemahaman kepada stafnya tentang Covid-19.

Termasuk cara penularannya dan mematikannya, seperti yang sering ia ungkapkan dirinya di berbagai acara."Sekali lagi saya sampaikan penularan melalui mulai dari percikan. Maka jaga jarak. Penularan juga melalui aerosol, semburan dan penularan melalui objek. Yang objek ini yang banyak, sama aerosol yang mungkin kita tidak sadar," katanya.

Mendagri meminta staf yang harus bekerja di kantor atau masuk kantor, harus memberikan jarak pada posisi duduk. Selain itu juga diterapkan sistem shift, sehingga potensi penularan bisa dicegah.

"Jika di dalam ruangan tidak perlu pakai AC.  Kalau mau pakai AC sebelumnya yang lain-lain, seperti ventilasi dibuka supaya terjadi aliran udara keluar. Kemudian buka gorden yang banyak supaya sinar matahari masuk, karena sinar matahari akan membunuh protein RNA yang ada di virus Covid-19," ujarnya.

Potensi penularan yang paling rawan lain menurutnya adalah barang atau benda yang dipegang oleh orang yang telah tertular virus. Mantan Kapolri itu mengatakan sebisa mungkin para stafnya setelah menyentuh benda-benda di ruang publik, segera mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.

Jika itu belum dilakukan, dia mengimbau untuk tidak memegang area mata atau hidung. "Tetap pakai masker, kecuali sendirian di ruangan. Tapi kalau rapat upayakan tetap pakai masker walaupun jaga jarak, sinar matahari masuk, AC misalnya dimatikan, itu akan sangat banyak membantu, dan jangan lupa siapkan sabun cuci tangan di mana-mana, juga hand sanitizer. Ini perlengkapan perorangan tiap-tiap personel, " tutur Mendagri.

Ia berharap seluruh jajaran maupun staf di Kemendagri tidak meremehkan penularan virus. Selain melakukan sosialisasi di luar, kementeriannya diharapkan juga sebagai contoh penerapan protokol kesehatan yang baik untuk mencegah penularan covid-19.

"Jadi rekan- rekan tolong diatur oleh rekan-rekan eselon I dan eselon  II di lingkungan masing-masing. Direksi saya berikan,  pengetahuan tentang Covid-19 dan cara menghindari penularan ini  disampaikan kepada personel kita yang mungkin mereka tidak tahu," katanya. (tribun network/ras/yud/wly)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul 59 Kantor Jakarta Terpapar Covid, 375 Orang Positif, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved