Korban Bullying Dipaksa Cium Kaki

Dipaksa Cium Kakinya di Tambun, Video Terduga Pelaku Minta Maaf Viral: Saya Tak Lakukan Apapun

Video permintaan maaf terduga pelaku perundungan seorang pelajar di Tambun, Bekasi viral di media sosial.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
kolase Instagram @viralltoday.id/Twitter @kimminggyuluv via Tribunnews.com
VIRAL video bocah perempuan disuruh cium kaki temannya untuk minta maaf, sampai 10 kali mencium 

TRIBUNJAKARTA.COM - Video permintaan maaf terduga pelaku perundungan seorang pelajar di Tambun, Bekasi viral di media sosial.

Pantauan TribunJakarta.com video tersebut diunggah di akun Instagram, cetul22.

Diwartakan sebelumnya, masyarakat Indonesia digemparkan dengan video yang merekam aksi tak terpuji, siswi SMK di Tambun terhadap temannya.

TONTON JUGA

Korban yang mengenakan jilbab hitam berjongkok dan dipaksa untuk mencium kaki pelaku.

Pelaku dalam video merekam sendiri aksinya, dia juga mengucapkan kalimat umpatan ke korban dengan nada intimidasi.

"Dia (menunjuk ke korban) udah minta maaf sama gue, noh orangnya noh, muka dempulan, yang katanya muka dempulan. Pas udah dibacotin balik, enggak mau dibacotin balik," kata pelaku dalam rekaman video.

Sambil terus berbicara, pelaku terus mengarahkan kakinya ke wajah korban.

Karena terus terintimidasi, korban akhirnya menuruti kemauan pelaku mencium kakinya.

"Udah elus satu kali, terus cium kaki gue sampai 10 kali," ucap pelaku.

Viral Pelajar Tendang dan Paksa Teman Cium Kakinya, Pelaku: Kalau Sekolah Muka Lu Jangan Dempulan!

TONTON JUGA

Pelaku yang terus mengarahkan kamera, sesekali mempertegas sorotan ke wajah korban yang menunjukkan raut sedih.

Tanpa memiliki belas kasih, pelaku justru tertawa ketika korban mencium kakinya berulang kali sambil terus mengintimidasi.

“Dah jangan diulangi lagi kayak gitu, nih gue ingetin lu kalau ke sekolah muka lu jangan dempulan, ya? iya nggak?" ujar pelaku.

Masih dalam unggahan yang sama, dalam video berbeda juga terlihat pelaku sempat menarik korban dari atas motor lalu menendang bagian badan secara berulang.

Irwansyah Ajak Ngobrol Calon Bayi di Perut Zaskia Sungkar, Komentar Laudya Cynthia Bella Disorot

Setelah video perundungan itu viral, terduga pelaku berinisial S meminta maaf.

"Selamat malam, saya S di sini saya mau klarifikasi tentang video yang beredar," ucap S.

"Sebelumnya saya minta maaf atas kejadian di video tersebut," imbuhnya.

S mengaku pelaku perundungan di video tersebut bukanlah dirinya.

Menurut S ada orang tak bertanggung jawab yang telah mengedit video yang merekam aksi bully itu.

Pukuli Istri yang Sedang Hamil hingga Tewas, Ansori Pernah Sujud Minta Kesempatan Kedua ke Korban

"Saya tidak melakukan tindakan apapun, kalaupun ada video orang merubah orang menjadi wajah saya, itu adalah perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab," ujar S.

"Demikian saya sampaikan klarifikasi ini," imbuhnya.

Tanggapan Polisi

Menanggapi hal itu, Kapolsek Tambun Selatan AKP Gana Yuda mengatakan, pihaknya masih menelusi kasus dugaan bullying yang terjadi di wilayahnya.

"Kami masih dalami video itu, agar bisa ditindaklanjuti," kata Gana saat dikonfirmasi, Senin (27/7/2020).

Pihaknya juga sudah melakukan kordinasi kepada sekolah maupun korban, apalagi masalah ini adalah kasus anak di bawah umur yang patut diselesaikan secara bijak.

"Korban sudah divisum masih tunggu hasilnya, dari informasi sementara kejadian Jumat lalu," terangnya.

Gana mengatakan, sampai hari ini, pihaknya memang belum menerima laporan dari korban terkait kasus bullying tersebut.

"Sampai hari ini belum, dia (korban) belum buat laporan," kata Gana saat dikonfirmasi, Senin, (27/7/2020).

"Kenapa kita visum karena kajdiannya Jumat (24/7), takutnya bukti visumnya terlalu lambat sudah tidak ada," jelasnya.

Polsek Tambun berusaha melakukan pendampingan terhadap korban agar berani melapor kejadian tersebut ke pihak berwajib.

"Awalnya dia malu (tidak mau lapor), tapi karena dinasehati polisi akhirnya dia mau divisum," terang Gana.

Untuk kondisi psikis korban, Gana belum mengetahui secara detail apakah mengalami trauma atau tidak.

"Rata-rata kejadian seperti ini mereka tidak mau diperpanjang karena malu, saya belum tahu kondisinya nanti akan lebih jelas kalau sudah masuk laporan," terang dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved