Bayi Dimakan Biawak, Terungkap Sang Ibu Baru Lulus Sekolah & Bercinta dengan Sejumlah Pria
Temuan bayi laki-laki di tumpukan sampah jalan setapak, Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Bali menggegerkan warga.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM, BALI - Temuan bayi laki-laki di tumpukan sampah jalan setapak, Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Bali menggegerkan warga.
Sebab, bayi tersebut ditemukan saat sedang dimakan biawak pada Minggu (7/6/2020) siang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis di Puskemas II Gerokgak tali pusar bayi laki-laki itu masih utuh.
Sedangkan telapak kaki bayi sudah hilang.
Dikutip dari TribunBali, Polisi masih terus melanjutkan penyelidikan temuan bayi laki-laki tersebut.
Diketahui, Satreskrim Polres Buleleng telah menerima hasil tes DNA dari orok tersebut.
Bayi laki-laki itu merupakan anak dari KFS (17).
Polisi juga akan mencari ayah biologis dari bayi tersebut.

Kasubbid Kimia dan Biologi Bid Labfor Polda Bali, AKBP Ngurah Wijaya Putra menjelaskan, DNA merupakan struktur senyawa kimia yang ada di seluruh tubuh makhluk hidup, dan memiliki sifat diwariskan.
"Kami sudah all out mendukung pengungkapan kasus ini. Dari permintaan penyidik, kami melakukan pemeriksaan terhadap orok yang sudah berbentuk tulang. Kami tentukam profil DNA-nya, dan hasilnya benar bahwa ibu biologis dari orok tersebut adalah tersangka KFS," katanya di Mapolres Buleleng, Kamis (30/7/2020).
AKBP Wijaya juga mengatakan pihaknya akan melakukan tes DNA untuk mengetahui ayah kandung bayi tersebut.

Bid Labfor Polda Bali menunggu pihak Satreskrim untuk menentukan siapa saja yang akan dilakukan tes DNA, untuk mencari ayah biologis dari orok tersebut.
"Kami mendukung permintaan penyidik, bila saja ingin melakukan test DNA terhadap ayah biologisnya," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto tidak menampik, berdasarkan pengakuan tersangka KFS, ada beberapa lelaki yang sempat berhubungan badan dengan dirinya.
"Untuk itu ke depan, ada beberapa orang yang kami curigai sempat melakukan hubungan badan dengan tersangka, untuk diambil sampel DNA-nya, sehingga kami bisa mengetahui siapa ayah biologis dari bayi tersebut. Yang jelas lebih dari satu orang," jelas AKP Vicky.
Tersangka Baru Lulus Sekolah
Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menemukan pembuang bayi tersebut.
Dia adalah KFS (17), wanita yang baru saja lulus dari salah satu sekolah kejuruan di wilayah Kecamatan Gerokgak.
Kepada penyidik, KFS mengaku terpaksa membuang darah dagingnya lantaran takut ketahuan hamil di luar nikah.
Kronologi
Bayi berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga di jalan setapak, Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Buleleng, Bali pada Minggu (7/6/2020) siang.
Orok pertama kali ditemukan oleh Kadek Suwitra yang baru saja pulang dari pantai Desa Pemuteran.
Di tengah perjalanan, atau lebih tepatnya di Banjar Dinas Kembang Sari, Suwitra melihat seekor biawak, di tengah tumpukan sampah sedang asyik menyantap sebuah bangkai.
Namun, setelah dilihat lebih jelas, Suwitra tiba-tiba dibuat terkejut lantaran bangkai yang dimakan oleh biawak itu ternyata bayi.
• Prediksi Cuaca dari BMKG Besok, Sabtu 1 Agustus 2020: Waspada 2 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir
Suwitra pun bergegas mengusir biawak itu, lalu melaporkan temuannya ini kepada Kelian Banjar Dinas Kembang Sari, dan anggota polisi di Mapolsek Gerokgak.
Polisi yang menerima laporan ini, lantas bergegas datang ke TKP, lalu membawa bayi berjenis kelamin laki-laki itu ke Puskesmas II Gerokgak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis di Puskemas II Gerokgak, telapak kaki dari bayi malang itu sudah hilang.
• Bantaran Rel di Sunter Agung Jadi Lokasi Potong Kurban, Warga Harus Bubar Sejenak saat Kereta Lewat
Sementara tali pusarnya masih utuh.
Setelah beberapa hari melakukan penyelidikan, polisi akhirnya berhasil menemukan pelaku pembuang orok tersebut.
Dia adalah KFS (17), salah satu wanita yang baru saja lulus dari salah satu
sekolah kejuruan di wilayah Kecamatan Gerokgak.
Kepada penyidik, KFS mengaku terpaksa membuang darah dagingnya sendiri lantaran takut ketahuan hamil diluar nikah.
Melahirkan Tanpa Dibantu Bidan
KFS mengaku menjalani proses persalinan seorang diri dan tidak dibantu oleh salah seorang bidan.
Ia melahirkan di sekitar tempat dibuangnya orok tersebut .
Meski di lokasi tempat penemuan orok ditemukan bekas-bekas benda terbakar, Sumarjaya memastikan KFS tidak pernah memiliki rencana untuk membakar bayinya sendiri.
“Penyelidikan sementara dia melahirkan sendiri, bukan dibantu oleh bidan. Dia melahirkan di sekitar TK, di jalan setapak menuju ke pantai Pemuteran. Berdasarkan penyelidikan sementara, KFS tidak pernah membakar bayinya, ini akan diselidiki lagi oleh Unit PPA ” jelas Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya ditemui Jumat (19/6/2020) siang.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Buntut Kasus Mayat Orok Dimakan Biawak di Buleleng, KFS Mengaku Berhubungan dengan Sejumlah Lelaki, .
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul KFS Ngaku Bersetubuh dengan Sejumlah Pria Sebelum Buang Orok,