Bertengkar dengan Suami pada Malam Idul Adha, Istri di Ambon Nyaris Kehilangan Kepala
Nasib tragis dialami perempuan berinisial WA (33) di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Suharno
Penyakit yang disebabkan oleh virus corona bisa mengubah kehidupan sosial, serta perekonomian yang ada di masyarakat.
Tak heran, banyak orang merasa tidak nyaman hingga memicu terjadinya konflik saat berada di rumah saja.
Namun, jika ini terjadi sebaiknya kamu berhati-hati.
Sebab, konflik yang terjadi secara berkelanjutan ternyata juga bisa memicu terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Kadang kekerasan gak harus fisik ya, kekerasan ada verbal, secara emosional ya... kalau intensitasnya gak tinggi ya itu pola keliru tapi ini sering terjadi," kata Spesialis Kedokteran Jiwa dr Jiemi Ardian,SpKJ dalam live instagram bersama @mommiesdailydotcom, Selasa (22/4/2020).
Terus berada di rumah saja, membuat perasaan orang menjadi tidak nyaman.
Apalagi dengan intensitas bertemu yang semakin sering hingga kemungkinan melihat pasangan melakukan hal-hal yang tidak disukai juga semakin besar.
Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab konflik kerap terjadi selama berada di rumah saja.
Hal yang perlu dilakukan, adalah membatasi diri dengan membangun strategi baru bersama pasangan agar konflik tidak berkepanjangan.
"Pada konteks situasional, ini situasi gak ideal (pandemi) maka cara hadapi situasi juga tidak bisa ideal. Kita perlu bangun strategi baru dalam menghadapi situasi yang gak ideal ini. Pertama, ketika situasi lagi tenang, sudah mereda sebagai yang korban kita perlu tanyakan sebenarnya tadi kenapa, ada apa," kata dia.
Dalam situasi memanas, sering kali orang merasa emosi lantaran beberapa hal. Ia merasa direndahkan, atau mungkin merasa sangat sensitif.
Jika situasi sudah agak tenang, maka kamu bisa memulai berkomunikasi dengan menanyakan apa yang terjadi, dan apa yang kamu rasakan.
Cari tahu mengenai topik apa yang sekiranya membuat dia merasa begitu sensitif.
"Produktifitas kah, soal anak kah, kalau kamu sedang sensitif soal hal itu, lalu gimana caranya biar saya tau? Apa yang kamu harapkan jika kamu sedang merasa randah," dr Jiemi menjelaskan.
Berdiskusi secara bersama, menjadi salah satu langkah yang tepat untuk mengendalikan konflik dalam rumah tangga.