Cerita Kakak di Jaktim Soal Adiknya Nyaris Jadi Korban Pelecehan Iming-iming Diamond Game Online
Anggota keluarganya hampir jadi korban pelecehan seksual, TA (26) bagikan kisahnya. TA merupakan kakak pertama dari tiga bersaudara di Jaktim.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Sayangnya, yang terpampang hanyalah gambar lantai dan langsung dimatikan.

"Jadi adikku memang diberikan handphone untuk tunjungan dia belajar dari rumah. Tapi enggak menutup kemungkinan juga dia bermain game online," jelas TA.
Coba menyikapi dengan bijak dan mengatur emosional, TA bertanya kepada GR tentang si penelpon.
"Dek itu siapa yang telepon?" tanyanya.
"Enggak tahu kak," balas GR polos.
"Kalau enggak tahu, kamu dapat nomornya dari mana?," tanya TA kembali.
• Prediksi Cuaca dari BMKG, Rabu 5 Agustus 2020: Berikut Qilayah yang Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem
"Dia menyebutkan nama temannya. Saya sama ibu saya segera ke rumah teman yang dimaksud itu. Kata yang bersangkutan dia enggak tahu juga nomor itu dari mana, tapi dia minta nomor teman-teman dari game," jelas TA.
Selanjutnya TA dan orang tuanya segera melihat isi percakapan GR dengan si penelpon tadi.
Kaget, kesal dan gelisah menjadi kondisi yang bisa diutarakan olehnya saat itu.
Sebab, melalui isi percakapan via WhatsApp tersebut, ia mendapati sang adik hampir menjadi korban pelecehan seksual.
Penelpon memanfaatkan kepolosan sang adik dan memintanya membuka celana, dengan iming-iming diamond untuk permainan online.
"Akhirnya mulai dari situ ibu saya yang juga merupakan guru PAUD memberikan pendidikan seks sejak dini atau sex education untuk adik saya. Hal ini guna menghindari kasus serupa terjadi kembali."
"Kami juga sempat melaporkan ke Komnas Perlindungan Anak dan Kepolisian. Namun belum secara tertulis aduannya sebab GR statusnya belum menjadi korban karena dia enggak pernah sampai melakukan yang disuruh si penelpon itu," jelasnya.
Harapan
Kejadian tersebut tentunya memilukan dan keluarga TA cukup merasa terpukul.