Maling Ikat Satu Keluarga di Ciracas
Maling di Ciracas Tendang dan Injak Remaja 15 Tahun yang Bela Ibunya Saat Ditodong Golok
Anak tertuanya, BR (15) yang saat kejadian berada di lokasi ikut dianiaya karena hendak menolong Haryanti (34) saat pelaku menodongkan golok.
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Haryanti (34) bukan satu-satunya korban penganiayaan komplotan maling yang membobol rumahnya pada Selasa (4/8/2020) sekira pukul 03.30 WIB.
Anak tertuanya, BR (15) yang saat kejadian berada di lokasi ikut dianiaya karena hendak menolong Haryanti (34) saat pelaku menodongkan golok.
"Pas saya ditodong golok, anak saya yang besar mau nolongin. Dia berdiri dan mencoba melawan, tapi langsung ditendang pelaku lainnya," kata Haryanti di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/8/2020).
Remaja warga RT 04/RW 08 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas itu sebenarnya sempat menuruti kemauan para pelaku.
Saat empat dari enam pelaku masuk ke rumahnya lalu mengancam bakal membunuh sang ibu, BR mengikuti permintaan Haryanti agar diam.
Namun pelaku yang seolah tak puas sudah menodongkan golok ke leher dan pistol ke leher Haryanti seakan tak puas, mereka terus mengancam.
"Awal mereka masuk saya sudah ditodong golok. Nah pas di kamar saya ditodong golok lagi anak saya melihat dan mencoba membela. Makanya ditendang pelaku," ujarnya.
BR baru berhenti melawan setelah Haryanti yang wajahnya dipukul satu pelaku memintanya agar tak lagi melawan keempat pelaku.
Sebagai seorang ibu, Haryanti lebih memilih hartanya sekitar Rp 300 juta yang berhasil digasak pelaku raib ketimbang anaknya luka.
• Bulan Depan, Tilang Elektronik Bakal Diberlakukan di Depok
• Anjuran Diet Sehat dan Tepat, Simak Penjelasan Dokter Spesialis
BR yang mengerti bahwa enam pelaku tersebut sudah merencanakan aksinya dan berpengalaman sebagai maling akhirnya menurut.
"Pelaku yang nendang saya yang bawa pistol tapi enggak dikeluarin. Dia tugasnya ngikat pakai kabel tis. Badan saya sempat diinjak juga biar enggak melawan," tutur BR.
Secara perawakan BR menyebut fisiknya memang tak sebanding dengan postur tubuh keempat pelaku yang berusia sekitar 50 tahun.
Dari empat pelaku yang dua di antaranya menenteng senjata tajam dan dua lainnya senjata api jenis pistol, rata-rata tinggi mereka 170 sentimeter.
"Mereka masuk rumah dengan cara menendang pintu sampai slot kunci yang dipasang rusak. Karena pas kejadian terdengar suara berisik, jadi bukan dicongkel," lanjut BR.
Beruntung Haryanti, BR dan lima anak perempuan Haryanti yang berusia 13, 8, 4, kembar usia 1,5 tahun tak mengalami luka serius meski ikut diikat pelaku.