Baru Lulus Sekolah, SA Jadi Korban Kebejatan Tim Kesehatan Gadungan Pabrik: Hidup Saya Tak Tenang

Gara-gara mulut manisnya, Suherman mendekam di sel Polres Cimahi setelah mengantongi berbagai foto bugil dari 11 wanita pencari kerja.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJabar.com
Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Sigiro mendengarkan pengakuan korban penipuan HRD palsu yang juga berbuat cabul kepada korbannya. 

Meski tidak sempat disetubuhi oleh pelaku, 7 wanita lain yang sudah menjadi korban telanjur memberikan foto tanpa busana ke Suherman.

Dari 11 korbannya, Suherman mengaku meminta uang mulai dari Rp 500 ribu, Rp 1 juta, hingga tertinggi 1.5 juta.

"Hasilnya, saya beli emas dan ponsel," sambung dia yang mengaku trik jahatnya untuk mengelabui korban dipelajari dari Facebook.

Dari 11 korban tersebut, baru 5 yang mendatangi Mapolres Cimahi untuk membuat laporan kepolisian.

Pasang Foto Wanita

Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Marzuki, menjelaskan dalam kasus ini Suherman memerankan sebagai staf HRD gadungan sebuah perusahaan susu.

Ia memasang iklan lowongan pekerjaan di akun Facebook palsu. Untuk meyakinkan targetnya, Suherman memasang foto wanita.

"Korbannya dihubungi melalui chat di Facebook," kata Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Marzuki.

Pasutri Ditemukan Tak Bernyawa di Sebuah Rumah Kawasan Tanjung Priok

Setelah korban berhasil dikuasai dan diyakinkan, Suherman bertukar nomor telepon dan berkomunikasi via WhatsApp.

Menurut Yoris, pelaku Suherman mulai menghilangkan jejak setelah korbannya masuk perangkap dengan mengirimkan foto bugil.

Suherman, sopir angkot yang mengaku staf HRD menipu 11 wanita bahkan 4 korban dicabuli.
Suherman, sopir angkot yang mengaku staf HRD menipu 11 wanita bahkan 4 korban dicabuli. (tribunjabar/daniel andrean damanik)

"Ia mengancam korban, jika tidak mengikuti arahannya akan menyebar foto tanpa busana dari korban," katanya.

Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Sigiro menambahkan, setelah korban terperngaruh pelaku langsung menghubunginya via video call.

Menurut Yohannes, selain sebagai staf HRD, Suherman mengaku menjadi tim kesehatan yang akan memeriksa fisik calon pekerja.

Sementara foto bugil yang diminta Suherman dari para korban sebagai salah satu persyaratan untuk tes keperawanan.

"Pelaku ini memiliki dua peranan, sebagai HRD untuk urusan administrasi dan tim kesehatan untuk memeriksa kesehatan korban melalui cek fisik dalam kondisi bugil," kata Yohannes.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved