Baru Lulus Sekolah, SA Jadi Korban Kebejatan Tim Kesehatan Gadungan Pabrik: Hidup Saya Tak Tenang

Gara-gara mulut manisnya, Suherman mendekam di sel Polres Cimahi setelah mengantongi berbagai foto bugil dari 11 wanita pencari kerja.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJabar.com
Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Sigiro mendengarkan pengakuan korban penipuan HRD palsu yang juga berbuat cabul kepada korbannya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIMAHI - Gara-gara mulut manisnya, Suherman mendekam di sel Polres Cimahi setelah mengantongi berbagai foto bugil dari 11 wanita pencari kerja.

SA yang baru lulus sekolah tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan bagaimana ia menjadi korban pria 24 tahun itu.

Bermula dari status di WhatsApp teman tentang lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan susu di Gadobangkong, Kabupaten Bandung Barat.

"Saya tertarik, kemudian mencoba melamar dan direspons," kata SA saat ditanya di Mapolres Cimahi, Senin (3/8/2020).

Komunikasi berlanjut hingga SA dan Suherman bertemu di pertigaan Cimamere, Kabupaten Bandung Barat, untuk membicarakan lowongan kerja.

Tak lama, SA dihubungi dan diharuskan Suherman mengirim biaya administrasi Rp 1,5 juta jika ingin cepat diterima di pabrik susu tersebut.

Nunggu Kelahiran Anak Pertama, Wanita Pengusaha Burung Tewas Mengenaskan di Tangan Rekan Bisnis

"Awalnya saya kirim via Gopay senilai Rp 500 ribu. Setelah itu ia kembali meminta foto bugil saya dengan alasan tes keperawanan," ucap SA.

Foto sudah terkirim, tapi SA mendadak syok. Ia kembali diminta uang Rp 1 juta jika tidak foto bugilnya disebar.

Terpaksa, SA kembali mentransfer uang tunai yang diminta Suherman. Tapi foto bugil SA malah tetap disebarkan pelaku di media sosial.

"Saya diancam, hidup saya tidak akan tenang. Sebanyak Rp 1,5 juta uang saya transfer," kata SA sambil menangis.

Cukup kali ini saja SA tertipu dan meminta publik tak mudah percaya kepada orang yang baru dikenal yang tawarkan lowongan kerja via online.

"Semoga tidak ada korban lagi. Saya baru lulus sekolah, belum pernah bekerja," sambung SA.

Suherman sudah beraksi hampir 5 bulan. Ia ditangkap polisi pada 30 Juli 2020 di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

Cerita Penjual Madu Dari Suku Baduy Luar: Berawal Dari Ingin Lihat Monas Hingga Latih Komunikasi

Sebanyak 11 wanita pencari kerja termasuk SA menjadi korbannya. Suherman sempat menyetubuhi 4 korbannya di lokasi berbeda.

"Empat korban itu saya setubuhi. Ada di kosan teman dan ada di kebun masyarakat," kata Suherman.

Meski tidak sempat disetubuhi oleh pelaku, 7 wanita lain yang sudah menjadi korban telanjur memberikan foto tanpa busana ke Suherman.

Dari 11 korbannya, Suherman mengaku meminta uang mulai dari Rp 500 ribu, Rp 1 juta, hingga tertinggi 1.5 juta.

"Hasilnya, saya beli emas dan ponsel," sambung dia yang mengaku trik jahatnya untuk mengelabui korban dipelajari dari Facebook.

Dari 11 korban tersebut, baru 5 yang mendatangi Mapolres Cimahi untuk membuat laporan kepolisian.

Pasang Foto Wanita

Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Marzuki, menjelaskan dalam kasus ini Suherman memerankan sebagai staf HRD gadungan sebuah perusahaan susu.

Ia memasang iklan lowongan pekerjaan di akun Facebook palsu. Untuk meyakinkan targetnya, Suherman memasang foto wanita.

"Korbannya dihubungi melalui chat di Facebook," kata Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Marzuki.

Pasutri Ditemukan Tak Bernyawa di Sebuah Rumah Kawasan Tanjung Priok

Setelah korban berhasil dikuasai dan diyakinkan, Suherman bertukar nomor telepon dan berkomunikasi via WhatsApp.

Menurut Yoris, pelaku Suherman mulai menghilangkan jejak setelah korbannya masuk perangkap dengan mengirimkan foto bugil.

Suherman, sopir angkot yang mengaku staf HRD menipu 11 wanita bahkan 4 korban dicabuli.
Suherman, sopir angkot yang mengaku staf HRD menipu 11 wanita bahkan 4 korban dicabuli. (tribunjabar/daniel andrean damanik)

"Ia mengancam korban, jika tidak mengikuti arahannya akan menyebar foto tanpa busana dari korban," katanya.

Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Sigiro menambahkan, setelah korban terperngaruh pelaku langsung menghubunginya via video call.

Menurut Yohannes, selain sebagai staf HRD, Suherman mengaku menjadi tim kesehatan yang akan memeriksa fisik calon pekerja.

Sementara foto bugil yang diminta Suherman dari para korban sebagai salah satu persyaratan untuk tes keperawanan.

"Pelaku ini memiliki dua peranan, sebagai HRD untuk urusan administrasi dan tim kesehatan untuk memeriksa kesehatan korban melalui cek fisik dalam kondisi bugil," kata Yohannes.

Polisi menyita sejumlah barang bukti seperti ponsel, emas, kartu SIM ponsel, bukti transaksi, dan screen shoot percakapan pelaku dan korban.

Dari salah satu rekaman percakapan, pelaku berperan sebagai wanita yang meminta korbannya untuk mengirimkan foto tanpa busana.

Raffi Ahmad Tawar Ikan Cupang Uya Kuya Rp 35 Juta, Nagita Slavina Protes: Beli-beli Mulu!

Korban sempat ragu dan bertanya kenapa harus sertakan foto bugil. Tapi, Suherman sukses meyakinkan korban bahwa foto tersebut syarat administrasi.

Suherman memaksa korban untuk mengirimkan foto tanpa busana via WhatsApp.

Penyidik menjerat Suherman pasal 372 KUHPidana, Pasal 378 KUHPidana, dan UU RI No 44 Tahun 2008 tentang pornografi.

Suherman bukan siapa-siapa. Sehari-hari hanya sopir angkot tapi memang lihai berkomunikasi sehingga mampu meyakinkan korbannya.

Artikel ini disarikan dari berita Tribun Jabar dengan judul: Penipuan Kedok Lowongan Kerja Korban HRD Palsu Menangis, Ceritakan Pengalaman Buruk yang Dialaminya, Sopir Angkot Sukses Tipu 11 Wanita untuk Serahkan Foto Bugil, 4 Orang Dicabuli, Eksekusi di Kebun

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved