Bidan Takut Tertular Covid-19, Wanita di Jatim Terpaksa Melahirkan Sendirian di Kamar Mandi

Fitria Rohmatika (26), warga Desa Sumbergondo, RT 5/RW 1, Kota Batu, Jawa Timur, melahirkan di dalam kamar mandi sendirian tanpa bantuan bidan.

Editor: Muji Lestari
Pexel via Kompas
Ilustrasi Bayi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Fitria Rohmatika (26), warga Desa Sumbergondo, RT 5/RW 1, Kota Batu, Jawa Timur, melahirkan di dalam kamar mandi sendirian tanpa bantuan bidan.

Ia terpaksa melahirkan di dalam kamar mandi karena tidak ada bidan yang mau menangani.

Ini karena terdapat keterangan bahwa Fitria positif Covid-19 di buku catatan kesehatan ibu hamil miliknya.

Nasib Pilu Remaja 15 Tahun, Jadi Korban Pencabulan Waria saat Pulang Tengah Malam: Trauma Sekali

Diceritakan Fitria, saat kehamilannya menginjak usia delapan bulan, ia datang ke seorang bidan di Cangar lalu melakukan tes cepat.

Fitria kemudian dirujuk ke RS Pandan atau UPT Puskesmas Bumiaji.

“Di sana saya menunggu hasilnya sekitar tiga jam, tetapi belum keluar. Saya sendirian karena teman-teman sudah pulang. Lalu saya dipanggil ke ruangan dan dinyatakan kena Covid plus itu,” ujar Fitria, Minggu (2/8/2020).

Dikatakan Fitria, peristiwa tersebut terjadi pada 10 Juni 2020. Fitria tidak mendapatkan penjelasan tentang keterangan Covid yang dimaksud.

Fitria kemudian disuruh pulang dan dijanjikan ada petugas medis yang akan menyusul ke rumahnya.

“Katanya ada petugas medis yang akan menjemput, tetapi tidak datang. Setelah kejadian tersebut, flu tidak hilang dan saya stres. Akibat stres, berat badan turun 7 kg karena tahu tulisan Covid plus itu,” ujarnya.

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi Bayi (thehits.co.nz)

Fitria sempat melakukan isolasi mandiri selama seminggu. Suaminya juga harus tidur terpisah, sedangkan anaknya yang lain dititipkan.

Namun pada 19 Juni, Fitria mendapat keterangan non-reaktif atas tes cepat atau rapid test yang ia lakukan untuk kali kedua.

Menginjak usia kehamilan yang kesembilan bulan, pada 7 Juli 2020, Fitria mengalami bukaan satu.

Ia mendatangi RS Gondang untuk menemui seorang bidan. Namun, karena ada keterangan Covid plus di bukunya, Fitria tidak mendapatkan pelayanan semestinya.

Alasannya, bidan tersebut takut tertular.

Bidan itu lalu menghubungi seorang rekannya. Fitria kemudian direkomendasikan dirujuk ke sebuah rumah sakit. Namun, Fitria mengaku tidak diberi surat rujukan. Ia pun memutuskan pulang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved