Buruh Tani Curi HP Demi Anak Belajar Online, Korban: Saya Lemas Lihat Keluarga Itu Makan Mi Instan
Seorang buruh tani berinisial A (41) nekat mencuri ponsel atau HP agar anaknya tetap dapat belajar secara online.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, GARUT - Seorang buruh tani berinisial A (41) nekat mencuri ponsel atau HP agar anaknya tetap dapat belajar secara online.
Korban bernama Ahmad Teguh (34) yang mencari ponsel atau HP ayahnya tersebut mendadak lemas setelah mendatangi rumah pelaku di Garut, Jawa Barat.
Ayah Ahmad sempat melaporkan kasus pencurian itu di polisi.
HP kepunyaan ayahnya itu hilang saat disimpan di dalam rumah beberapa hari lalu.
"Saya lalu inisiatif cari HP ayah saya pakai aplikasi pelacakan. Saat dicari, HPnya masih aktif," kata Ahmad dikutip dari TribunJabar.id, Selasa (4/8/2020).
Ahmad akhirnya menemukan lokasi HP ayahnya tersebut.
Jaraknya tak terlalu jauh dari rumah ayahnya itu.
Namun Ahmad kaget saat mengetahui jika HP ayahnya itu berada di sebuah gubuk kecil.
Ahmad pun memberanikan diri masuk ke rumah tersebut.
"Awalnya sih kalau HP nya ada, pelaku pencurian mau saya bawa ke kantor polisi. Cuma setelah ketemu kok jadi sedih dan ada rasa kasihan," tuturnya,
Ahmad yang datang bersama seorang temannya lantas meminta izin masuk ke rumah tersebut.
Di dalam rumah, terdapat pasangan suami istri dengan tiga anak.
Salah seorang anak, dilihat Ahmad sedang belajar daring memakai HP milik ayahnya.
Ahmad Langsung Lemas
Ahmad pun semakin sedih karena HP curian itu ternyata dipakai untuk belajar.
"Saya sangat enggak nyangka si bapak nyuri HP biar anaknya bisa tetap sekolah dan belajar daring. Dari situ saya langsung lemas. Apalagi waktu nunggu, saya lihat keluarga itu cuma makan sepiring mi instan dan dimakan bersama," ujarnya.
Setelah berbincang dengan bapak pemilik rumah, Ahmad mengatakan jika HP yang digunakan anak tersebut merupakan kepunyaan ayahnya.
Bapak tersebut pun mengakui jika HP itu memang hasil curian.
"Saya minta saja si bapak datang ke rumah biar enggak salah paham. Dia langsung datang sambil menangis," ucapnya.
Terpaksa Mencuri Demi Anak Belajar Online
Bapak itu meminta maaf ke ayah Ahmad atas perbuatannya mencuri HP.
Bapak itu mengaku terpaksa mencuri demi anaknya yang ingin belajar secara daring.
"Kalau niat nyuri, seharusnya semua barang berharga di rumah dibawa. Tapi ini kan cuma ambil satu HP," katanya.
Menurut Ahmad, HP curian itu sempat habis baterai. Untuk mengisi baterai, bapak tersebut harus ikut ke tetangganya.
"Saya sama ayah sepakat enggak perpanjang. Semoga saja si bapak itu bisa punya rezki untuk beli HP agar anaknya bisa belajar," ucapnya.
Sadar Perbuatannya Salah
A (41), pencuri HP mengakui jika ia mengambil HP karena terpaksa.
Ia terdesak kebutuhan karena anaknya membutuhkan HP untuk belajar.
"Saya sadar kalau perbuatan saya sangat salah. Cuma kemarin memang anak saya merengek minta HP. Soalnya anak saya sudah 10 hari ketinggalan pelajaran," ujar A di rumahnya di Kecamatan Tarogong Kaler.
• UPDATE Terbaru Harga Ponsel Xiaomi Bulan Agustus 2020, Berapa Black Shark 3?
• Ternyata Ada 2 Pegawai di PN Jakarta Barat yang Positif Covid-19
• Lepas Seragam ASN, Muhamad Siap Berjaket PDIP Demi Nyalon Wali Kota
A sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Penghasilannya per hari hanya Rp 50 ribu.
Itu pun tak menentu di saat pandemi Covid-19.
Rumah A hanya berukuran 4x6 meter.
Di dalam rumahnya, hanya ada satu kamar saat masuk, terdapat sebuah ruangan yang dijadikan sebagai ruang tamu, ruang tidur dan tempat berkumpul keluarga.
Di belakangnya, terdapat sebuah toilet. Hanya ada lemari pakaian, lemari piring, dan TV tabung.
A mengaku kenal dengan orang yang HPnya dicuri.
Ia juga sering disuruh membantu di rumah korban.
"Saya jujur gelap mata. Makanya saat lihat ada HP di rumah itu, langsung saya ambil," katanya.
Dibantu Kajari Garut
Keinginan A untuk bisa memiliki HP akhirnya terwujud.
Kajari Garut, Sugeng Hariadi melalui Kasipidum Kejari Garut, Dapot Dariarma langsung memberikan bantuan.
"Saya mendapat perintah dari Kajari untuk membantu. Makanya saya datang ke rumah A untuk membantu," kata Dapot.
Bantuan yang diberikan berupa HP berikut kartu dan kuotanya. Sembako dan perlengkapan sekolah juga akan diberikan menyusul.
Dapot menyebut, awalnya A takut saat ia datang ke rumah. Istrinya bahkan hampir menangis. Setelah dijelaskan, A dan istri akhirnya mengerti.
"Saya jelasin datang mau kasih bantuan. Sekalian cek kondisi rumahnya, ternyata memang benar seperti yang diberitakan. Apalagi anaknya sudah ketinggalan pelajaran karena tak punya HP," ujarnya.
Dapot pun berpesan agar A tak mengulangi perbuatannya. Di mata hukum, aksi A itu sangat salah. Meski ia mempunyai niat mulia agar anaknya bisa belajar.
Diberi Bantuan Perlengkapan Sekolah

Setelah memberikan bantuan HP, Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut kembali memfasilitasi bantuan perlengkapan sekolah untuk anak A (41), bapak yang mencuri HP.
Kepala Kajari Garut, Sugeng Hariadi, mengatakan, bantuan yang diberikan kepada seorang siswi SMP swasta di Garut itu dilakukan setelah diketahui menggunakan HP curian, hasil tindak kejahatan ayahnya.
"Kami dapat informasi dari media soal siswa yang susah belajar online. Makanya kami bergerak," ucap Sugeng usai memberikan bantuan kepada siswa di rumahnya Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler, Rabu (5/8/2020).
Menurut Sugeng, dari Perma nomor 19 tahun 2016, ada kebijakan untuk tak melanjutkan kasus jika kerugian di bawah Rp 2,5 juta.
Kedatangan pihaknya juga untuk memberi pemahaman soal hukum.
"Fenomena masyarakat miskin di tengah Covid-19 membuat hati miris. Kami pun akhirnya memberikan bantuan untuk memudahkan belajar," katanya.
Kejadian pencurian itu terpaksa dilakukan karena terdesak kebutuhan. Selain itu, korban juga sudah mencabut laporan.
Kondisi keluarga tersebut cukup memprihatinkan.
Rumah panggung dan sempit jadi gambaran keluarga tersebut.
Di depan pintu rumah juga ada cap keluarga tak mampu dan masuk PKH.
"Pelaku hanya ingin anaknya bisa tetap belajar. Soalnya anak pertamanya putus sekolah," ujarnya.
Pihaknya juga akan memfasilitasi agar anak pertamanya kembali sekolah.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kejari Garut Kembali Berikan Bantuan kepada Bapak Pencuri HP Demi Anaknya Agar Bisa Belajar Online, .
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ayah di Garut Curi Ponsel Agar Anaknya Bisa Belajar Online Mengaku Gelap Mata, Kini Dapat Bantuan, .
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ayah di Garut Terpaksa Curi Ponsel agar Anaknya Bisa Belajar Daring, Ini yang Terjai saat Ketahuan, .