Kabarkan Nasib Mahasiswa Indonesia Seusai Ledakan di Lebanon, Yusuf Mansur: Saya Nangis

Ledakan besar terjadi di, Beirut, Lebanon pada Selasa (5/8/2020). Bagaimana nasib Mahasiswa Indonesia di sana?

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
AFP/STR
Pemandangan yang terlihat usai terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ledakan besar terjadi di, Beirut, Lebanon pada Selasa (5/8/2020).

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com karena insiden tersebut, Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan, sebanyak 73 orang tewas dengan setidaknya 3.700 lainnya terluka.

TONTON JUGA

Perdana Menteri Hassan Diab menerangkan, 2,750 amonium nitrat yang biasa dipakai untuk pupuk diduga meledak di gudang tepi laut.

Awan merah terlihat menyelimuti kota setelah ledakan terjadi ketika tim pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian untuk mencoba memadamkan api.

Menurut saksi mata yang rumahnya berada sekitar 10 kilometer dari pusat ledakan ikut mengalami dampak kerusakan.

Seorang warga Beirut yang berada beberapa kilometer dari lokasi ledakan mengatakan jendela rumahnya hancur akibat ledakan.

"Apa yang saya rasakan adalah gempa bumi," kata Rania Masri.

Lantas bagaimana nasib para mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Lebanon?

Gendong Bayi yang Ditolongnya, Baim Wong dan Paula Justru Bandingkan dengan Kiano: Ini Mah Enteng

TONTON JUGA

Penceramah ternama Ustaz Yusuf Mansur, membagikan kabar terbaru mahasiswa Indonesia di media sosial, Instagramnnya.

Ustaz Yusuf Mansur mengatakan muridnya yang bernama Fitrah Alif dinyatakan selamat dari ledakan dasyat tersebut.

Mendengar kabar itu, Ustaz Yusuf Mansur mengaku merinding bahkan sampai meneteskan air mata.

"Ini Fitrah Alif, santri Daqu. Merinding. Terharu. Alumni.

Sangat loyal ke Daqu. Dan saya nangis. Kami nangis. Beliau selamat. Mengingat ledakannya dahsyat banget," tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Disuruh Ngobrol dengan Krisdayanti KW, Atta Halilintar Sontak Salah Tingkah: Mimi Apa Kabar?

Ustaz Yusuf Mansur mengatakan masih mengigat jelas saat pertama kali Fitrah Alif datang ke pesantren yang dipimpinnya.

"Kami masih inget Fitrah Alif saat baru dianter ke ayah ibunya.

Sekarang dah jadi mahasiswa di Libanon.

Dan ga lupa sama Qur'annya. Plus malah jadi penyambung silaturahim kami dengan Syeikh2 Ahlul Qur'an di sana..." tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Ruben Onsu Beri Uang Dapur Rp 40 Juta per Bulan untuk Sarwendah, Luna Maya Tercengang Dengar Ini

Tak cuma Fitrah Alif, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan ke-64 mahasiswa Indonesia yang lain juga dinyatakan selamat.

"Baruan dapet kabar apdet... Dari Ananda Fitrah Alif.

Beliau ngabarin, 65 mahasiswa Indonesia di sana, selamat semua.

Alhamdulillaah. Juga semoga semua WNI dan tentara2 kita di sana, selamat. Aamiin," tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Gendong Bayi yang Ditolong Baim Wong, Paula Justru Bandingkan dengan Sang Putra: Beratan Kiano Loh

Ustaz Yusuf Mansur kemudian membagikan percakapannya melalui WhatsApp bersama Fitrah Alif.

[05/08, 06:34] YM: stadz, gmn soal ledakan di beirut? yaa Allah.

[05/08, 06:53] Fitrah Alif Libanon Alumni Hebat Daqu: Alhamdullillah ayah kami aman di sini.

[05/08, 06:53] Fitrah Alif Libanon Alumni Hebat Daqu: 65 mahasiswa indonesia di sini aman ayah

[05/08, 06:53] YM: Ayah nangis loh liat Alif di TVONE.

[05/08, 06:54] Fitrah Alif Libanon Alumni Hebat Daqu: Kami ketika kejadian di Tripoli jauh jaraknya dari Beirut, 80KM jarak tempuh darat sekitar 2 jam

[05/08, 06:54] YM: Ayah kepcer WA an ini agar semua orang tua mahasiswa/i Indonesia di sana, tenang.

[05/08, 06:56] Fitrah Alif Libanon Alumni Hebat Daqu: Siap ayah

Foto dan Video Ledakan yang Guncang Beirut Lebanon, Ribuan Luka-Luka hingga Tewaskan 70 Orang

Ledakan dahsyat menewaskan puluhan orang di Beirut Lebanon, Selasa (4/8/2020).

Hingga kini 70 orang dipastikan tewas dan angka tersebut masih bisa bertambah.

Kepastian korban tewas tewas tersebut diumumkan Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan dalam pidato yang disiarkan televisi setempat.

Ledakan disebut-sebut berasal dari kebakaran besar yang melanda sebuah gudang penyimpanan petasan di dekat pelabuhan di Beirut.

Beirut 2
Sebuah ledakan dahsyat di gudang-gudang pelabuhan dekat Beirut tengah menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai 2.750 orang lainnya.

Ledakan itu mengirimkan gelombang kejut besar mirip awan jamur dan merusak bangunan di sekitar pelabuhan.

Termasuk bangunan milik mantan Perdana Menteri Saad Hariri dan biro CNN di pusat kota Beirut.

Awan merah terlihat menyelimuti kota setelah ledakan terjadi ketika tim pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian untuk mencoba memadamkan api.

Sejumlah besar orang terluka akibat ledakan itu, kata pihak berwenang.

Dalam rekaman video dari tempat kejadian terlihat korban luka yang terhuyung-huyung di jalan-jalan ibukota.

Menteri Kesehatan Lebanon memerintahkan semua rumah sakit di daerah itu untuk bersiap menerima korban luka-luka.

Menurut saksi mata yang rumahnya berada sekitar 10 kilometer dari pusat ledakan ikut mengalami dampak kerusakan.

Seorang warga Beirut yang berada beberapa kilometer dari lokasi ledakan mengatakan jendela rumahnya hancur akibat ledakan.

"Apa yang saya rasakan adalah gempa bumi," kata Rania Masri.

Warga sempat mengira gempa

Satu sumber keamanan mengatakan para korban dibawa untuk dirawat di luar kota karena rumah sakit-rumah sakit di Beirut penuh dengan korban luka. Ambulans dari utara dan selatan negara itu dan lembah Bekaa di timur dikerahkan untuk membantu.

Ledakan itu begitu besar sehingga beberapa warga di kota itu mengira gempa telah melanda. Warga yang bingung, menangis, dan terluka berjalan di jalan mencari kerabat.

"Saya berjanji kepada Anda bahwa bencana ini tidak akan berlalu tanpa pertanggungjawaban," jelas Perdana Menteri Hassan Diab.

"Mereka yang bertanggung jawab akan membayar harganya," katanya dalam pidatonya di televisi, seraya menambahkan bahwa perincian tentang "gudang berbahaya" akan dipublikasikan.

Menteri dalam negeri mengatakan kepada Al Jadeed TV bahwa amonium nitrat telah disimpan di pelabuhan sejak 2014.

Kedutaan AS di Beirut memperingatkan warga di kota itu tentang laporan gas beracun yang dikeluarkan oleh ledakan itu, mendesak orang untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mengenakan masker jika ada.

Asap dan bola api

Rekaman ledakan yang diunggah di media sosial menunjukkan asap tebal dan tinggi nampak dari pelabuhan diikuti oleh ledakan besar, mengirimkan awan putih dan bola api ke langit. Mereka yang merekam kejadian dari bangunan tinggi 2 km (satu mil) dari pelabuhan terlempar ke belakang oleh goncangan.

Belum jelas apa yang menyebabkan kebakaran pada hari Selasa yang memicu ledakan itu.

Menteri Kesehatan Libanon mengatakan lebih dari 50 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 2.750 orang terluka. Palang Merah Libanon mengatakan ratusan orang telah dibawa ke rumah sakit.

Gubernur pelabuhan Beirut mengatakan kepada Sky News bahwa satu tim pemadam kebakaran, yang berjuang melawan kobaran api di awal terjadinya ledakan, telah "menghilang" setelah ledakan.

Presiden Michel Aoun menyerukan pertemuan kabinet darurat pada hari Rabu dan mengatakan keadaan darurat dua minggu harus diumumkan.

Dia mengatakan "tidak dapat diterima" bahwa 2.750 ton amonium nitrat disimpan selama enam tahun tanpa langkah-langkah keamanan.

Sebagian artikel tayang di Kontan: https://internasional.kontan.co.id/news/ledakan-dahsyat-guncang-beirut-50-tewas-2750-terluka?page=all

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved