Lihat Calon Suami Gantung Diri, Wanita Ini Peluk dan Beri Napas Buatan: Tak Ada yang Mau Bawa ke RS
Hari ini, Jumat (7/8/2020) mestinya menjadi hari paling membahagiakan untuk MA (20) dan D (22).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
"Kedua kakinya masih nginjak lantai tanah itu. Cuma enggak ada yang mau bawa ke rumah sakit, orang-orang enggak berani harus nunggu polisi," imbuhnya.
Sebelum kejadian, D mengaku sempat berkomunikasi dengan MA, keduanya sepakat untuk bertemu.
Karena tak kunjung datang, D yang semula punya firasat tak enak, langsung bergegas menemui MA ke rumahnya.
• Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Prank Teko Jin ke Anaknya, Rafathar Polos Teriak: Gak Ada Om Jin!
MA Sempat Depresi
Selain mengumpulkan uang dalam rekening yang sama, D mengenal betul kehidupan MA.
Kata D, MA pernah mengalami depresi karena masalah keluarganya.
MA sering curhat kepada ibu D, calon mertuanya.
Sementara itu beberapa hari sebelum akad nikah, kepada D, MA mengaku meminjamkan sejumlah uang kepada Ayahnya.
MA juga ingin mengirim uang perongkosan Ibunya yang tinggal di Kepulauan Nias.
"Sebelum kejadian itu, kami banyak cerita, hampir 24 jam chattingan dan teleponan. Ia bilang 'Abang pengen pesta ada Mamak'," kata anak ketiga dari lima bersaudara ini, menirukan ucapan MA.
Sebelum hari H, MA juga berjanji menyerahkan uang keperluan belanja itu paling lama Rabu 5 Agustus 2020 kepada calon mertuanya.
"Dia bilang mau ngasih hari Selasa, karena uang sempat dipinjam Ayahnya. Jadi kami bilang, ya sudah enggak apa-apa. Gak usah dipikirin, karena ini sudah dipanjar. Terus dia bilang mau ngasih Rabu pagi," ungkap ibu D, SS (46).
D mengungkapkan semula acara pernikahan akan di gelar di rumah neneknya di Jalan Batalion, Kelurahan Bukit Sofa.
MA juga mempersiapkan lokasi pernikahan mereka dengan menutup parit.
Selain undangan pernikahan yang sudah ditebar, pasangan ini sudah memberikan DP untuk sewa peralatan pesta.