Stok Darah Menipis di PMI, Wagub DKI Jakarta Bilang Begini
Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta membutuhkan lebih dari 1.000 kantong darah.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta membutuhkan lebih dari 1.000 kantong darah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan PMI DKI hanya mampu mendapatkan 200 kantong darah. Itupun maksimal.
Hal ini diakibatkan wabah pandemi Covid-19 sehingga masyarakat mengurangi aktivitasnya berkunjung ke kantor PMI DKI.
"Kebutuhan kita ini rata-rata di atas 1.000 kantong darah," kata Riza, dalam keterangan resmi melalui PPID DKI, Minggu (9/8/2020).
"Namun, sejauh ini rata-rata yang terkumpulkan oleh PMI hanya 100 hingga 200 kantong akibat dampak (virus corona)," lanjutnya.
• Polisi Sebut Pemerkosa & Penganiaya Gadis di Bintaro Diumpetin Keluarga, Warga Ungkap Hal Sebaliknya
Dia menjelaskan, stok darah PMI di Jakarta Selatan saja membutuhkan 1.500 kantong darah per bulan.
"Kebutuhan stok darah di Jakarta Selatan saja mencapai 1.400 hingga 1.500 kantong darah per bulan," ucapnya.
Karenanya, dia mengajak masyarakat agar aktif mendonorkan darahnya selama pandemi Covid-19.
Sebab, banyak orang yang membutuhkan pertolongan donor darah selama pandemi Covid-19.
Menjamin kesehatan, Riza menyatakan petugas PMI dibekali alat pelindung diri lengkap hingga menerapkan protokol kesehatan perihal Covid-19.
"Masyarakat yang hendak berdonor tidak perlu khawatir jika disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan tepat," tuturnya.
"Yaitu melaksanakan aksi 3 M, Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Baik dari pendonor maupun dari pihak penyelenggara," tutupnya.