BPBD DKI Terbitkan Peringatan Potensi Angin Puting Beliung di Jakarta Sampai Rabu 12 Agustus
DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang hingga puting beliung pada hari Rabu (12/8/2020).
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terjadinya hujan lebat yang disertai angin kencang hingga puting beliung pada hari Selasa (11/8/2020) hingga Rabu (12/8/2020).
Melalui informasi yang dikeluarkan dalam akun Twitter BPDB DKI Jakarta, diimbau para staf dinas daerah terkait agar bisa mengantisipasi terjadinya banjir atau longsor dengan menyiagakan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau Satgas Banjir di kecamatan masing-masing.
Potensi terjadinya angin puting beliung di DKI Jakarta disebabkan adanya pertemuan dan perlambatan kecepatan angin yang terpantau memanjang dari Riau hingga Semenanjung Malaya, perairan Barat Lampung hingga perairan Kepulauan Mentawai, serta di kawasan Indonesia Timur seperti Bone, Halmahera Utara, hingga Papua dan Papua Barat.
Kondisi tersebut dapat memberikan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Sementara itu dalam laporannya, BMKG melaporkan prakiraan cuaca di wilayah DKI Jakarta untuk hari Selasa.
Hujan disertai angin kencang akan melanda Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, hujan ringan di Jakarta Barat, serta cerah berawan di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Suhu di DKI Jakarta berkisar dari 24 hingga 31 derajat celsius, dengan tingkat kelembaban terendah pada 65 persen dan tertinggi 95 persen.
Tanda dan cara mengantisipasi puting beliung
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap angin puting beliung.
Dijelaskan oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo MSc, pada prinsipnya angin puting beliung merupakan angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat selama 3 sampai 5 menit.
Angin puting beliung mempunyai kecepatan rata-rata berkisar 55-74 km per jam, dan berasal dari awan cumulonimbus.
"Angin puting beliung adalah angin kencang, tapi angin kencang belum tentu dapat dikatakan angin puting beliung, tergantung kecepatan angin yang menyerta, waktu kejadiannya singkat setelah itu diikuti angin kencang berangsur melemah kecepatannya," kata Prabowo di Jakarta, Senin (23/12/2019).
"Tapi, angin puting beliung itu paling umum terjadi di daerah perbatasan kota dan desa. Atau antara daerah dengan suhu panas dan daerah bersuhu dingin," jelasnya.
Hal itu karena daerah perbatasan rentan terhadap tekanan masa udara, dari suhu dingin ke suhu panas.
Sehingga memicu adanya pertukaran suhu dan perputaran awan beserta angin di sekitarnya.
Namun, angin puting beliung juga dikatakan Prabowo merupakan peristiwa yang umumnya terjadi secara lokal.
Tanda-tanda datangnya puting beliung Prabowo mengingatkan kepada masyarakat untuk mengetahui tanda-tanda datangnya puting beliung, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
- 1. Satu hari sebelumnya, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
- 2. Mulai pukul 10.00 terlihat tumbuh awal Cumulus. Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
- 3. Tahap berikutnya, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam.
- 4. Pepohonan di sekitar tempat kita berdiiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
- 5. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
Proses terjadinya angin puting beliung
- 1. Daerah tumbuh sering di darat. Bila terjadi di laut namanya Water Spout.
- 2. Arah gerakan tergantung arah gerakan awan Cumulonimbus (CB).
- 3. Proses terjadinya hanya dari awan CB, bukan pergerakan angin monsun.
- 4. Kecepatan angin 30-40 atau 50 knots.
- 5. Lama waktu kejadian berlangsung selama tiga menit, maksimal lima menit.
- 6. Jangkauan daerah yang rusak 5 hingga 10 km.
Waktu terjadinya angin puting beliung
- 1. Terjadinya saat pancaroba baik peralihan dari musim penghujan ke kemarau atau sebaliknya.
- 2. Tidak mempunyai siklus serta sangat jarang terjadi angin puting beliung susulan di lokasi yang sama.
- 3. Lebih sering terjadi saat siang atau sore hari.
- 4. Waktu terdeteksi 30 menit sampai satu jam sebelumnya.
Dampak angin puting beliung
Berikut beberapa dampak yang bisa terjadi karena peristiwa angin puting beliung.
- - Puting beliung yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan pada rumah semi permanen
- - Rusaknya papan reklame
- - Menumbangkan pohon tua
- - Menerbangkan atap dari kerangka rumah, dan
- - Terkadang mengakibatkan korban jiwa.
Antisipasi agar terhindar dari terjangan angin puting beliung
- 1. Pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh segera ditebang dahan-dahannya, untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut.
- 2. Atap rumah yang sudah rapuh diperkuat.
- 3. Cepat berlindung atau menjauh dari lokasi kejadian, bila mengetahui adanya indikasi akan terjadinya puting beliung. (KOMPAS.com/Ellyvon Pranita/Sandro Gatra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada Angin Puting Beliung, Ini Tanda hingga Antisipasinya"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPBD Keluarkan Peringatan Potensi Angin Puting Beliung di Jakarta"