Sisi Lain Metropolitan
Kisah Kakek Penjual Tisu di Halte Busway Penas Kalimalang: Rawat Cucu yang Ditinggal Orangtuanya
Rawu dan Septian, penjual tisu di sekitaran Halte Busway Penas Kalimalang, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (11/8/2020).
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
Untungnya, empat anak sisanya kerap memberikan uang ke mereka untuk menyambung hidup.
"Paling jualan aja di kampung. Karena kan enggak bisa mengandalkan anak terus walaupun mereka peduli dan sayang banget sama orang tua," ungkapnya.
Selanjutnya, selepas kepergian sang istri, Rawu merantau ke Ibu Kota atas permintaan anak ketiganya yang akrab disapa Ade.
Selama berbulan-bulan, Rawu mengatakan tinggal di sana dan tinggal bersama anak, menantu dan cucunya.
Namun, sebagai orang tua ia merasa malu bila hidup menumpang.
Apalagi ada cucu yang dibawanya akibat orang tuanya tak mengurusnya.
"Anak saya itu pisah sama istrinya. Bawa anak satu-satu, yang Septian sama anak saya. Adiknya dibawa Ibunya. Jadi memang dari kecil sudah dirawat sama saya dan sekarang bapaknya lagi kerja bangunan di Kalimantan," jelasnya.
Bermodalkan dana patungan dari anak-anaknya ia mengontrak rumah yang tak jauh dari rumah Ade.
Kontrakan yang berdekatan memudahkan Ade untuk memantau Rawu dan Septian.
Tak Diizinkan Jualan
Selanjutnya, ia pun meminta izin untuk berjualan keliling guna keberlangsungan hidupnya dengan Septian.
Mulanya, ia mendapatkan penolakan keras dari anak-anaknya.
Anak-anak Rawu tak tega hati membiarkan orang tuanya bekerja, apalagi membawa si kecil Septian.
Namun, pada akhirnya mereka pun mengizinkan dan memberikan modal untuk Rawu.
"Uang tersebut saya belikan tisu ini dan beberapa miniatur. Saya keliling jualan sampai ke Monas. Tapi pas sebulan belakangan baru mangkal di sini," ungkapnya.