Amalan Terbaik yang Bisa Dikerjakan di Bulan Muharram, Jangan Sampai Terlewat!

Bulan Muharram merupakan satu di antara bulan suci umat islam yang mempunyai keutamaan.

Editor: Kurniawati Hasjanah
freepik.com
Ilustrasi 

Pada bulan Muharram, lanjut Ustaz Muhajir, sebagai bulan keagungan dan kemuliaan. Maka perbanyaknlah beribada niscaya Allah SWT akan melipatgandakam pahalanya.

Hal ini dijelaskan dalam tafsir Qatadah rahimahullah bahwa amal shalih lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan Muharram sebagaimana kezaliman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan dengan kezaliman yang dikerjakan di bulan-bulan lain. (Tafsir Ibn Katsir, 4/131).

3) Puasa sehari bisa menghapus dosa selama setahun

Amalan dahsyat ketiga adalah puas atau shaum. Puasa sunnah yang dikerjakan yang hanya dikerjakan sehari di bulan Muharam ternyata merupakan amalan dahsyat yang dapat menghapus dosa yang dilakukan selama setahun; setahun yang telah lalu. Puasa/shaum itu dikenal dengan istilah puasa/shaum Asyura.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ. قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab,” Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Selain itu, para ulama fikih menjelaskan bahwa ada anjuran dari Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melaksanakan puasa/shaum di hari ke sembilan. Puasa/shaum ini disebut dengan istilah shaum tasu’a. Mengapa ada anjuran demikian?

Imam Nawawi rahimahullah  memaparkan, para ulama mengatakan bahwa maksudnya adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang cuma berpuasa tanggal 10 Muharram saja. Itulah yang ditunjukkan dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma. (Syarh Shahih Muslim, 8/14).

Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ. فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

Artinya: “Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.” Lantas beliau mengatakan, “Apabila tiba tahun depan –jika Allah menghendaki– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan, “Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134).

Imam Asy Syafi’i dan beberapa ulama mazhab Syafi’i, Imam Ahmad, Ishaq, dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan (disunnahkan) puasa/shaum pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus; karena Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan. (Syarh Muslim, 8/12-13) wallahu a’lam. 

Lalu kapan puasa  Asyura dapat dilakukan pada tahun 2020 ini. Ustaz Muhajir mengatakan jatuhnya puasa Asyura pada   9 Muharram (Tasu'a)  dan 10 Muharram (Asyura) atau pada kalender masehi pada 28 Agustus 2020 dan 29 Agustus 2020. (TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 3 Amalan Terbaik yang Dapat Dilakukan pada Bulan Muharram

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved