Food Story

Menikmati Manisnya Gudeg Yogya Bu Hani di Mampang Prapatan Jakarta Selatan

Manis gurihnya nasi gudeg khas Yogyakarta bisa anda nikmati di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Sepiring nasi gudeg Ibu Hani di Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan pada Rabu (12/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Manis gurihnya nasi gudeg khas Yogyakarta bisa anda nikmati di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Rumah makan ini berada di salah satu ruko di pinggir jalan Mampang Prapatan Raya.

Dari kejauhan, terlihat tulisan besar " Nasi Gudeg Yogya Bu Hani" di atas tembok ruko.

Pelankan laju kendaraan, singgah sejenak.

Sebelum masuk, beberapa karung berisi buah nangka langsung menyapa.

Gudang Transmart Bintaro Tangsel Dikuras Maling, 65 TV dan Home Theatre Raib Dibawa Kabur

Buah nangka ini nantinya akan dimasak menjadi gudeg khas racikan keluarga Ibu Hani.

Suasana tampak depan rumah makan Gudeg Yogya Ibu Hani pada Rabu (12/8/2020).
Suasana tampak depan rumah makan Gudeg Yogya Ibu Hani pada Rabu (12/8/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Layaknya warung tegal dan warung padang, di balik etalase kaca tersaji beberapa wadah berisi makanan.

Di etalase itu terlihat ada gudeg, sayur krecek, sambal, kuah areh, dan sejumlah lauk.

Saya memesan satu porsi gudeg yang terdiri dari gudeg kering, sayur krecek dan kuah areh.

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Tembus 26.664 Kasus, Wagub Riza Patria: Tak Ada Pasien Terbengkalai

Untuk lauk tambahan ada ayam opor, ayam goreng, telor bulat, tahu serta tempe.

Pilihan lauk tambahan untuk makan siang kali ini berlabuh ke ayam opor yang diolah dari ayam kampung.

Ketika semua lauk di atas piring dicicipi, semuanya memang terasa manis dan gurih.

Gudegnya manis, kreceknya manis, kuah arehnya manis, bahkan ayam opornya pun ada rasa manisnya. Terakhir, mba yang melayaninya juga manis.

Suasana tampak depan rumah makan Gudeg Yogya Ibu Hani pada Rabu (12/8/2020).
Suasana tampak depan rumah makan Gudeg Yogya Ibu Hani pada Rabu (12/8/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Emping bisa menjadi penyeimbang di tengah kadar manis gudeg terlalu tinggi.

6 Fakta Viral Tawuran Sambil Berenang di Laut Cilincing, Larangan Warga Berbalas Lemparan Batu

Ada rasa pahit emping, pedasnya sambal dan manis gudeg yang berpadu kala menyantapnya. Sedap nian.

Untuk pilihan kerupuk, tidak hanya emping. Tersedia juga kerupuk udang dan rempeyek.

Sebenarnya, gudeg itu ada dua jenis. Gudeg basah dan kering.

Hani Sumantri (42), pengelola Gudeg Bu Hani menyajikan gudeg yang kering.

Selain itu, rasa gudegnya juga sudah disesuaikan dengan lidah warga Ibu Kota sehingga tidak terlalu manis.

"Gudegnya juga sudah kita sesuaikan dengan lidah orang Jakarta, enggak terlalu manis," ungkap Hani kepada TribunJakarta.com pada Rabu (12/8/2020).

Gudeg Bu Hani sudah ada sejak tahun 2004 di Mampang Prapatan, sebelumnya gudeg ini hanya ada di Rawa Bokor, Jakarta Barat.

Sang ibu, Rina Sujiyem yang pertama kali membangun usaha gudeg dengan nama anak pertamanya, Hani, di daerah itu.

Lambat laun, Rina melebarkan sayap usahanya hingga kini memiliki 4 cabang.

Bila tidak bisa mampir, Gudeg Bu Hani membuka layanan pesan antar daring.

Gudeg Bu Hani setidaknya bisa menjadi obat rindu akan kuliner Yogyakarta di Jakarta.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved