Polres Jakbar Bentuk Tim Khusus Anti Kejahatan Jalanan, Anggota Latihan Sebulan di SPN Lido
Polres Metro Jakarta Barat membentuk Tim Khusus Anti Kejahatan Jalanan. Mereka berlatih di SPN Lido.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Polres Metro Jakarta Barat membentuk Tim Khusus Anti Kejahatan Jalanan.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie Latuheru menyebut total ada 58 anggota yang tergabung dalam tim khusus ini.
Saat ini, para anggota tim tersebut sedang mendapat pelatihan peningkatan kemampuan dari Tim Gegana Polda Metro Jaya di SPN Lido, Bogor, Jawa Barat selama satu bulan.

Menurut Audie, pelatihan ini merupakan kesiapan awal untuk menghadapi tantangan permasalahan keamanan di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Barat.
"Dimana tantangan keamanan yang terjadi di Jakarta Barat meliputi berbagai macam tindak kejahatan yang bervariasi dari perampokan, tawuran, kejahatan jalanan maupun yang lainnya," kata Audie kepada wartawan, Kamis (13/8/2020).
Nantinya, kata Audie, Team Khusus akan bersinergi dengan tim lainnya yang lebih dulu ada seperti Tim Pemburu Preman untuk memberantas kejahatan jalanan di Jakarta Barat.
"Team khusus ini dibentuk dan dilatih secara khusus. Oleh sebab itu tim ini secara operasional akan dikedepankan dan dipakai baik untuk pelayanan masyarakat, memperkuat fungsi narkoba maupun reserse kriminal," kata Audie.
• Terungkap Motif Pelaku Prostitusi Online hingga Libatkan Anak di Bawah Umur: Penuhi Gaya Hidup
• Jasad Pria Ditemukan Membusuk di Lantai 2 Rumah di Bekasi
Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Agus Rizal mengatakan, kegiatan pelatihan khusus ini dibagi dari berbagai aspek, mulai dari pengenalan bahan peledak, pengenalan bom, pengenalan alsus jibom, penguasaan senjata sekunder, pengenalan senjata dan praktek antisipasi ancaman.
"Team Khusus Polres Metro Jakarta Barat juga dibekali berbagai kemampuan lainnya seperti zeroing senjata, menembak reaksi ditempat, menembak reaksi berjalan, menembak mode tank, menembak dengan baricade, penyerangan jarak dekat, rappeling, pengenalan water rescue, renang statis hingga pengetahuan cara pertolongan di air," kata Agus.