Tawuran di Kawasan Bandara Soekarno-Hatta Ada Korban Luka, Berawal Saling Tantang di Media Sosial

Dua sekolah yang berseteru di kawasan Bandara Soekarno-Hatta awalnya saling tantang melalui media sosial.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Senjata tajam yang digunakan para pelaku untuk melukai lawannya di Perimeter Utara, Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (13/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dua sekolah yang berseteru di kawasan Bandara Soekarno-Hatta awalnya saling tantang melalui media sosial.

Adalah SMKS Teknologi TelukNaga Tangerang melawan SMK Yadika 3 Jakarta Barat yang tawuran di Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta.

Mereka tak tanggung-tanggung bahkan menggunakan senjata tajam seperti celurit, parang, pedang berbentuk ala samurai pada tanggal 4 Agustus 2020.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan, kejadian berdarah tersebut berawal karena saling ejek dan tantang di media sosial.

Sri Mulyani Kenang Pertemuannya dengan Jokowi 22 Tahun Lalu: Ubah Krisis 98 Jadi Peluang Bisnis

"Peristiwa ini berawal dari pemanfaatan medsos secara kurang baik atau salah, sehingga medsos tersebut dimanfaatkan untuk saling menantang," jelas Adi, Kamis (13/8/2020).

Awalnya, keduanya memilih lokasi di kawasan Kota Tangerang untuk saling adu otot.

Kendati demikian, lanjut Adi, salah satu kubu mengatakan kalau Kota Tangerang kurang menantang karena banyak warga dan polisi yang melerai.

"Akhirnya terpilih lah Perimeter Utara Bandara Soekarno-Hatta karena sepi dan dianggap aman dari jangkauan polisi," ujar Adi.

Sudah Gabung Berlatih, Shin Tae-yong Ungkap Alasan Panggil Jack Brown ke TC Timnas U-19

Bahkan, remaja berinisi R (16) harus kehilangan tangannya setelah tulang pengumpil pada tangan kanannya putus.

"Sampai menimbulkan luka berat, tulang pengumpil pada tangan kanan korban putus," kata Adi sambil menunjukan pedang ala samurai yang digunakan pelaku.

Selain tangannya yang putus, R yang masih di bawah umur tersebut juga menderita sayatan pada kepala bagian belakang, lengan kanan bawah, dada samping kanan, dan lengan kanan atas.

Adi meneruskan, hingga saat ini pihaknya belum bisa meminta keterangan dari korban R lantaran masih menerima perawaran intensif.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel Klaim Sudah Gunakan Dana BOS untuk Biayai Internet Siswa

"Korban ini masih dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang dan masih belum sadar karena di bawah pengaruh obat," kata Adi.

Akibat tawuran ini, polisi menahan sembilan pelajar yang telah ditetapkan tersangka, yaitu AMP (18), APR (19), MFF (20) yang merupakan siswa sejumlah SMK di Jakarta Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved