Virus Corona di DKI

1.000 Gerobak Ayam Geprek Disebar ke Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Bantuan dari Rumah Kreatif Indonesia Hebat (RKIH) itu disebar ke 1.000 KK di wilayah Jabodetabek yang berniat menjadi pengusaha.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Ketua Umum RKIH Kris Budihardjo saat menyerahkan bantuan gerobak ayam geprek secara simbolis di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (14/8/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Sebanyak 1.000 kepala keluarga (KK) yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19 mendapat bantuan gerobak usaha ayam geprek.

Bantuan dari Rumah Kreatif Indonesia Hebat (RKIH) itu disebar ke 1.000 KK di wilayah Jabodetabek yang berniat menjadi pengusaha.

Ketua Umum RKIH Kris Budihardjo mengatakan bantuan ditujukan agar warga yang kehilangan pekerjaan dapat memulai usaha.

"Pandemi Covid-19 saat ini mengganggu perekonomian masyarakat, itu fakta, tapi memang tak sampai resesi. Oleh sebab itu masyarakat mau enggak mau harus bergerak," kata Kris di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (14/8/2020).

Gerobak berikut bahan dagangan dengan sistem franchise dibagikan dengan syarat penerima menyisihkan keuntungan jualan.

Yakni sebanyak Rp 20 ribu per hari, angsuran tersebut juga dimaksudkan melihat keseriusan penerima dalam berdagang.

"Karena ini bisnis jadi sistemnya kami pinjamkan alat beserta gerobaknya. Bisa diangsur Rp 20 ribu per hari. Mengenai berapa lama mereka harus mengangsur, nanti kami estimasi lagi," ujarnya.

Menurutnya besar angsuran yang harus dibayar setimpal karena pada masing-masing gerobak tersedia WiFi, alat pembayaran elektronik.

Sementara pelaku usaha Ocha Jameela berharap bantuan yang diberikan dapat membantu warga yang kehilangan pekerjaan karena pandemi.

"Mencari uang saat tidak pandemi saja sudah sulit, apalagi saat Covid-19. Kerjasama ini saya harap bisa membantu perekonomian masyarakat," tutur Ocha.

Satu penerima gerobak ayam geprek, Rosimah mengaku optimis dapat membayar angsuran gerobak Rp 20 ribu yang dibebankan.

Menurutnya ayam geprek makanan yang digemari warga sehingga tak sulit menjajakan dagangan, terlebih dia tak harus memasak sendiri.

"Karena sudah disediakan gerobak dan bahan-bahannya jadi terbantu. Ayam geprek kan juga banyak yang suka, jadi pasti ada pembelinya," kata Rosimah.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved