UPDATE Kasus Jerinx, Personel SID Datangi Polda Bali Hari Ini Bakal Bongkar Sosok Asli Sang Drummer
Dua personel grup band Superman Is Dead (SID) Booby Kool dan Eka Rock mendatangi Polda Bali, Selasa (18/8/2020).
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
“Saya saja tidak mengerti kenapa namanya Jerinx, sempat saya tanya dia, kenapa nama kamu Jerinx, dia jelaskan, itu pak ada teman saya yang nyebut-nyebut ya jadinya saya dipanggil Jerinx,” tutur Arjono.
• Sanksi Tegas Tilang Pengendara Sepeda Motor Masuk Jalur Cepat Jalan Margonda Mulai Berlaku Hari Ini
• 3.000 Pasangan Tercatat Cerai di Tangerang Selatan Setiap Tahun, Selama Pandemi Jumlahnya Naik 10%
• Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup Buntut Viral Membludaknya Pendaki
Arjono juga mengaku anaknya dulu sering diajak jualan kaset baik kaset untuk tape, atau CD.
Hampir setiap hari ia mendengarkan berbagai jenis musik saat ia diajak jualan.
Itu sebabnya, hobi Jerinx bermain musik ia duga karena bertahun-tahun diajak jualan kaset.
Jika dibandingkan dengan remaja, dan anak-anak muda kebanyakan, menurut Arjono, sosok Jerinx memang agak berbeda dari yang lainnya.
Satu yang sempat ia ingat waktu Jerinx masih duduk di bangku SMA, Arjono rutin memberi Jerinx bekal sekolah Rp 3 ribu per hari. Jerinx tak mau dikasih lebih.
“Di sana saya lihatnya, kenapa ini orang kok tidak mau dikasih lebih. Pernah suatu saat, saya kasih Rp 5 ribu, karena saya tidak ada uang receh, dia tidak mau, gimana pun caranya dia gak mau. Harus Rp 3 ribu. Saya tanya kenapa, katanya biar tidak ribet. Nah di sana saya melihat pemikiran anak saya mulai beda,” ucap Arjono.
Selain itu, yang membuat Arjono kaget dengan sifat dan sikap anaknya yang masih SMA adalah ketika Jerinx berangkat ke Jakarta untuk ikut demonstrasi menurunkan Soeharto pada tahun 1989.
Waktu itu, Arjono benar-benar bingung mengapa anak seusia SMA sudah punya pemikiran seperti itu.
Arjono pun tak bisa melarang anaknya ikut demo ke Jakarta.
“Saya selaku orangtua kaget. Artinya ya bedalah saya anggap orang kecil punya pemikiran seperti itu,” tutur Arjono.
Tamat SMA, Arjono sempat menyuruh Jerinx kuliah.
Jerinx pun menuruti keinginan orangtuanya.
Namun ternyata Jerinx tidak minat kuliah.
Jerinx cuma kuliah tak sampai dua tahun, dan ia memilih fokus dengan band yang dibentuknya yakni Superman Is Dead.
“Anak saya bilang, kalau nyari titel-titel itu saya tidak senang pak, kursus bahasa Inggris untuk gagah-gagahan, itu saya tidak senang. Akhirnya saya suruh dia kuliah di seni juga dia tidak mau, ya sudah kami tidak bisa memaksa,” kata Arjono.
Sampai tiba saatnya, Arjono kaget melihat keseharian anaknya yang sering pulang malam, keluyuran, manggung sana- sini.
Bahkan Arjono sempat membuntuti Jerinx saat manggung di GOR Lila Bhuana Ngurah Rai Denpasar, Bali.
“Dan saya kaget, yang nonton banyak sekali. Saya berpikir, ini anak saya kok bisa ditonton banyak gini,” tutur Arjono dengan nada heran.
Arjono juga bercerita bahwa di keluarganya memang ada keturunan pejuang.
Kakek Jerinx adalah seorang veteran.
Bahkan, ketika Jerinx memutuskan menjadi salah satu pentolan dalam gerakan BTR Teluk Benoa, yang paling getol mendukung adalah kakeknya yang sudah wafat lima tahun silam.
“Waktu itu, kakeknya mendukung, dan memberi Jerinx motivasi. Apa yang ia katakan ke Jerinx? Lanjutkan perjuangan.”
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Jerinx Langganan Juara di SD, Ayahnya Sudah Prediksi Masuk Penjara,
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permohonan Penangguhan Penahanan Jerinx Ditolak, Polisi Khawatir Ulangi Perbuatan Serupa",
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Dua Personel SID Tiba di Polda Bali, Eka Rock: Kami Akan Kupas Karakter Jerinx Sebenarnya,