Warga yang Tinggal di Shelter Akan Direlokasi Jelang Pembangunan Kampung Susun Akuarium
Pembangunan Kampung Susun Akuarium yang berada di Jakarta Utara, akan segera dimulai setelah groundbreaking pada Senin (17/8/2020) lalu.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Pembangunan Kampung Susun Akuarium yang berada di wilayah Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, akan segera dimulai setelah groundbreaking pada Senin (17/8/2020) lalu.
Jelang pembangunan yang rencananya dimulai pada September mendatang, warga yang menetap di shelter Kampung Akuarium akan direlokasi sementara.
Ketua RT 12/RW 04 Kelurahan Penjaringan, Topaz Juanda mengatakan, relokasi terhadap warga diperlukan untuk kepentingan pembangunan.
"Karena pembangunan itu membutuhkan lahan yang lebih luas, jadi warga yang ada di sini direlokasi di tempat yang aman. Jadi tidak mengganggu pekerjaan pembangunan itu," kata Topaz saat ditemui di Kampung Akuarium, Kamis (20/8/2020).
Topaz menjelaskan, berdasarkan pemetaan area yang akan dibangun, relokasi akan dilakukan terhadap warga yang tinggal di Blok C dan sebagian di Blok A shelter Kampung Akuarium.
Pasalnya, pembangunan awal hunian Kampung Susun Akuarium ini akan berada pada area yang kini masih ditempati dua blok shelter tersebut.
Adapun jumlah shelter yang akan dibongkar berjumlah sekitar 60 unit. Jumlah itu sama dengan jumlah warga yang nantinya akan direlokasi sementara selama pembangunan.
Namun, Topaz memastikan bahwa 60 KK yang akan direlokasi nantinya akan tinggal di lahan kosong Kampung Akuarium.
"Ada 60 KK (yang direlokasi). Hanya di geser dan tetap tinggal di area sini," ucap Topaz.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Kampung Susun Akuarium pada Senin (17/8/2020) lalu.
Hal tersebut sebagai langkah awal penataan jangka panjang permukiman tersebut setelah digusur pada 2016 lalu di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama.
Kala itu, Anies mengatakan bahwa pembangunan permukiman ini mengambil konsep Kampung Susun Akuarium.
Ia menuturkan, persiapan hingga eksekusi konsep ini melibatkan unsur masyarakat, ahli, fasilitator, dan pemerintah.
"Sore hari ini kita lakukan peletakan batu pertama Kampung Susun Akuarium. Aspirasi masyarakat dibahas bersama-sama sehingga akhirnya muncul lah konsep kampung susun," kata Anies di lokasi, Senin.
"Desainnya pun dirancang bersama sama dengan masyarakat," imbuh dia.
Konsep Kampung Susun Akuariun ini, lanjut Anies, tak terlepas dari bagian sejarah Kota Jakarta.
Anies berharap Kampung Susun Akuarium nantinya dapat mengikuti perkembangan zaman.
"Kampung harus terus hidup berkembang, mengikuti kemajuan zaman. Yang harus muncul adalah kampung sehat dan bersih, dan yang harus dihilangkan adalah kampung kumuh, yang tidak bersih," ucap Anies.
Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko menerangkan, pembangunan Kampung Susun Akuarium ditargetkan rampung pada Desember 2021 mendatang.
Pembangunan ini tak hanya bersumber dari APBD Provinsi DKI Jakarta saja, namun juga dari dana kewajiban pengembang senilai Rp 62 miliar.
• Kiper Persita Tangerang Try Hamdani, Penjaga Gawang Dadakan Hingga Jadi Pemain Profesional
• Update Kasus Covid-19 di DKI: Positif Tembus 31.757, Sembuh 21.795 Orang, dan Meninggal 1.061
Dalam perencanaan yang ada, 241 unit hunian akan dibangun di lahan seluas 10.300 meter persegi.
Ratusan unit hunian itu akan dibagi lagi menjadi lima blok yang diisi sekitar 32 unit hingga 56 unit bertipe hunian 36.
"Kampung Susun Akuarium ini tidak hanya dibangun unit hunian saja. Tapi ada juga ruang publik seperti lapangan olahraga dan lain sebagainya," kata Sarjoko.
"Bahkan cagar budaya yang kemarin ditemui saat penggalian tanah akan kita coba buatkan dokumentasikan dengan adanya ruang galeri," tutupnya.