Bayi Kembar Rahman Rahim Meninggal

Duka Orangtua Bayi Kembar Siam Rahman-Rahim di Bekasi: Kami Sudah Ikhtiar

Romi sang ayah saat dijumpai di kediamannya mengaku, kepergian putra kembarnya membuat dia terpukul dan kaget.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Romi Darma Rachim ayah bayi kembar Rahman-Rahim saat dijumpai di kediamannya di Bintara Jaya, Kota Bekasi, Jumat,n(21/8/2020). 

Kabar putra kembarnya siap naik ke meja operasi merupakan harapan yang selama ini dinanti, tetapi semua itu telah sirna ketika Tuhan berkehendak lain.

Malam ketika bayi kembarnya meninggal dunia, Ika mengantar langsung menggunakan ambulan Puskesmas dengan ditemani adiknya.

Ika melihat langsung kondisi anaknya yang lemas, bahkan ketika di perjalanan bayinya sudah kehilangan kesadaran.

Tiba di RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, tim medis IGD langsung melakukan pengecekan.

Tetapi, nyawa bayi kembar siam Rahman-Rahim tidak dapat tertolong.

"Pas di sana dicek tapi udah enggak (meninggal), saya sempet bilang sama dokternya coba dikasi oksigen dulu, tapi dari dokter udah tahu kalau emang anak saya udah meninggal," tuturnya.

Adapun bayi kembar siam Rahman-Rahim terlahir dengan kondisi dempet di bagian dada hingga perut.

Bayi kembar memang terlihat sehat, seluruh organ tubuh masing-masing bayi ini lengkap mulai dari kepala hingga kaki.

Begitu juga dengan organ dalamnya, hanya saja bagian jantung dan hati bayi kembar siam ikut menempel sehingga menyulitkan proses operasi pemisahan.

Rahman oleh orangtuanya dinobatkan sebagai kakak, sedangkan Rahim ditetapkan sebagai adik.

Semasa hidup, Rahman memang tampak lebih lincah dan aktif ketimbang Rahim.

Menurut orangtuanya, Rahim menderita dandy walker syndrome atau kelainan genetik bawaan yang mempengaruhi perkembangan otak.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved