Banyak Telan Korban Jiwa, Warga Sekitar Perlintasan Sebidang Bulak Kapal Kerap Alami Hal Aneh

Perlintasan sebidang Jalan Pahlawan, Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi bisa dibilang merupakan daerah rawan kecelakaan.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Perlintasan sebidang di Jalan Pahlawan Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (22/8/2020). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Perlintasan sebidang Jalan Pahlawan, Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi bisa dibilang merupakan daerah rawan kecelakaan.

Kecelakaan kendaraan dengan kereta api kerap terjadi di perlintasan tersebut, hal ini dikarenakan tidak adanya palang pintu otomatis.

Kecelakaan tidak sedikit menyebabkan korban jiwa, terbaru seorang pengendara bernama Mugeni tewas tertabrak kereta pada, Rabu, (19/8/2020).

Maraknya insiden kecelakaan hingga menyebabkan korban jiwa, rupanya menyimpan cerita mistis di sekitar kawasan tersebut.

Lukman (48), warga sekitar perlintasan sebidang menuturkan, kejadian aneh kerap dialami warga bahkan dirasakan dirinya sendiri.

"Di sini mah udah angker (menyeramkan), banyak korban di sini jadi kalau hal-hal begitu (mistis) sering kejadian," tuturnya, Sabtu, (22/8/2020).

Pengalaman aneh berbau mistis yang pernah dialami Lukman diantaranya, kerap mencium bau busuk seperti bangkai yang entah dari mana asalnya.

"Sering bau bangkai enggak, kaya bau darah di sekitar sini, dicari enggak ada apa-apa, sekilas aja gitu ilang sendiri," terangnya.

Keberadaan perlintasan sebidang yang dekat dengan Taman Makam Pahlawan Bekasi juga menambah kesan mistis sekitar didaerah setempat.

"Dekat kuburan juga, jadi kenceng miatisnya kaya-kaya begituan," ucapnya.

Sementara itu, pengendara ojek yang biasa mangkal di sekitar lokasi mengaku, kecelakaan di perlintasan sebidang terjadi bukan hanya disebabkan tidak adanya palang pintu otomatis.

"Banyak yang bandel juga, di sinikan kalau kereta mau lewat pasti dibilangin, ada yang jaga, nah kadang ada aja yang bandel nyelonong," kata Aris (52) pengendara ojek.

Sebagai warga, dia juga berharap perlintasan sebidang dapat dipasang palang, hal ini diharapkan dapat meminimalisir kecelakaan.

"Kalau ada palang mungkin orang enggak main nyelonong aja, di sini sering banget kecelakaan orang ketabrak kereta, orang nyebrang jalan kaki aja pernah ada juga," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved