Sempat Peluk Ibu Sebelum Beli Sarapan, Bocah SMP Ini Ditemukan Membusuk Dalam Karung 4 Hari Kemudian
Warga di sekitar Sungai Merah, Deli Serdang dibuat gempar dengan penemuan karung berisi jasad manusia, pada Rabu (19/8/2020) silam.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Warga di sekitar Sungai Merah, Deli Serdang dibuat gempar dengan penemuan karung berisi jasad manusia, pada Rabu (19/8/2020) silam.
Kondisi jasad tersebut sudah membusuk dan sulit dikenali.
Setelah dievakuasi, mayat yang bagian wajahnya sudah mulai rusak tersebut, segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.
TONTON JUGA
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com berdasarkan penyelidikan sidik jari, polisi menyebut korban merupakan seorang siswa SMP berusia 13 tahun dengan inisial NW.
“Iya benar, jenazah yang ditemukan itu, teridentifikasi sebagai seorang pelajar SMP 2 Galang,” kata Kasat Reksrim Polresta Deli Serdang Kompol M Firdaus saat dihubungi, Sabtu (22/8/2020) pagi.
Menurut Firdaus, usai berhasil mengangkat sidik jari korban, polisi segera mencocokannya dengan data orang hilang dari Kecamatan Deli Serdang.
Sementara itu, usai identitas terungkap, polisi akan segera melakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk keluarga dan teman korban.
“Hari ini kami rencanakan untuk pemeriksaan saksi-saksi keluarga korban dan teman-temannya korban. Untuk tersangka, masih dalam penyelidikan,” katanya.
Ditemui awak media menurut ibu NW, Mirawati, empat hari sebelum ditemukan tewas membusuk, sang putra tengah berulang tahun.
• Disebut Sedang Galau, Ayu Ting Ting Sontak Naik Pitam: Ente Sarap? Masih Zaman Emang?
TONTON JUGA
"Tanggal 15 Agustus itu dia ulang tahun. Umurnya 13 tahun lah," ucap Mirawati.
Mirawati kemudian mengenang pertemuan terakhirnya dengan NW.
Ia mengatakan hari itu, NW langsung memeluknya saat bangun tidur.
NW dengan ceria mengingatkan sang ibu bahwa ia sedang berulang tahun.
• Muncul Kaki Misterius Turun dari Bus Bekas Kecelakaan, Jordi Onsu dan Betrand Peto Lari Ketakurtan
Namun siapa sangka peritiwa manis tersebut merupakan saat terakhir Mirawati bersama NW.
"Jadi bangun tidur dia sempat memeluk saya. Saya sempat heran saya bilang kenapa kau memeluk mamak tiba-tiba." kata Mirawati.
"Dibilangnya mamak lupa ya, dibilangnya dia ulang tahun," imbuhnya.
Mirawati mengaku syok dan tak percaya buah hatinya meninggal dengan cara mengenaskan.
"Karena mau beli sarapan saja saya kasih dia uang. Setelah beli sarapan sempat balik pulang ke rumah mengembalikan uang kembalian tapi setelah itu pergi lagi dan tidak kembali lagi," kata Mirawati.
• Coba Bunuh Diri, Clara Gopa Akui Naksir Atta: Aku Terlanjur Main Hati, Suka Sebelum Dia Sama Aurel
Sementara itu menurut paman korban, Bob Fahmi, NW bukan sosok anak bermasalah.
Pihak keluarga pun tak tahu mengapa NW dibunuh.
"Kami enggak ada lihat tanda-tanda kalau dia punya masalah. Dia masih kelas 2 SMP itu," kata Bob, dilansir dari Tribunnews, Sabtu (22/8/2020).
Kenali Baju NW
Mirawati sempat tak percaya saat mendengar kabar jasad anaknya ditemukan di Sungai Merah.
Namun, setelah melihat foto yang beredar luas di media sosial, dirinya mengenali baju yang dikenakan korban.
"Di lihat dari handpone agak ragu awalnya. Tapi dari bajunya sepertinya sama. Saya lihat lihat baju di rumah yang seperti itu juga enggak ada. Cuma saat itu agak besar tubuh anak saya itu," katanya.
Beberapa saat kemudian, polisi menghubungi dirinya untuk meminta mengidentifikasi jasad di dalam karung tersebut.
Mirawati lalu bersama keluarga pergi ke rumah sakit Bhayangkara Medan.
Setelah melihat ciri-ciri di jasad tersebut, terutama cat pirang di rambut, Mirawati meyakini jika mayat tersebut adalah anaknya.
Sementara itu, saat ditemukan warga, korban mengenakan kaos lengan panjang berwarna biru dan celana panjang warna coklat.
Selain itu, di jari manis tangan kanannya yang sudah membengkak mengenakan cincin besi. Lalu, saat karung dibuka, polisi menemukan sebongkah batu koral sekitar 10 sampai 15 kilogram.
"Batu itu mungkin supaya mayat korban ini tenggelam. Sejauh ini masih melakukan penyelidikan," kata Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Sawangin Manurung, Rabu (19/8/2020) dilansir dari Tribun Medan.
Saat ini polisi masih terus mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk keluarga dan teman korban.
(TribunJakarta/Kompas/TribunMedan)