Wacana Pesepeda Bisa Masuk ke Jalan Tol

Soal Anies Baswedan Ingin Pesepeda Masuk ke Jalan Tol, Komunitas: Kebijakan yang Aneh-aneh

Toto menyebut para anggota ISSI tercengang ketika mendapat informasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin pesepeda masuk jalan tol

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Mengenakan pakaian dinas berkelir putih lengkap dengan sepatu pantofel, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjajal jalur sepeda mulai dari arena Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur hingga Balai Kota, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua Umum Bidang Komunitas Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI), Toto Ame, mengkritisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar pesepeda bisa masuk ke jalan tol.

Menurut Toto, rencana kebijakan tersebut dinilai aneh dan tak masuk akal.

"Jangan bikin kebijakan yang aneh-aneh, deh," kata Toto, saat dihubungi wartawan, Kamis (27/8/2020).

Toto pun sempat berkomunikasi dengan anggota ISSI ihwal membahas hal tersebut.

Namun, Toto menyebut para anggota ISSI tercengang ketika mendapat informasi mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini ingin pesepeda masuk jalan tol.

"Saya sempat tanya ke teman-teman ISSI, pernah tidak mengajukan permohonan kepada gubernur latihan road bike di jalan tol, tidak ada tuh," jelas Toto.

"Jadi, tidak pernah. Saya agak kaget begitu (mendapat informasi Anies ingin pesepeda masuk jalan tol)," sambungnya.

Ada Monumen Peti Mati di Pademangan Barat, Pengingat Warga untuk Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19

Toto mengatakan, dirinya tak dapat membayangkan bagaimana caranya pesepeda masuk ke jalan tol.

"Bagaimana ceritanya, satu ruas ditutup di pinggir tol, barengan dengan kendaraan roda empat di jalan bebas hambatan," tutur Toto.

"Bebas hambatan kan minimal 50 kilometer per jam, lalu sepeda hanya dibatasi traffic cone. Kalau pengemudinya tidak waspada, sangat beresiko terjadi kecelakaan," sambungnya.

Dia mencotohkan, jalur sepeda di ruas jalan protokol Ibu Kota saja kurang tertata rapi.

"Tidak usah di tol, di jalan reguler saja dibatasi traffic cone, itu kami komunitas sepeda harus jagain tuh cone-nya," tegas Toto.

"Kalau tidak, motor kan sering menyelonong ke situ (jalur sepeda)," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved