Mapolsek Ciracas Dirusak

Penyerangan Polsek Ciracas Diawali Kabar Bohong, Saksi Berlindung 4 Jam hingga Perintah Panglima TNI

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan kronologis peristiwa di balik penyerangan Polsek Ciracas.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
ISTIMEWA
Suasana di Kantor Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari 

Isu pengeroyokan tersebut yang kemudian, kata Rahyanto, digunakan untuk memprovokasi sekira 100 orang untuk merusak dan membakar Polsek Ciracas.

"Sehingga memprovokasi dan menimbulkan lebih kurang 100 orang terprovokasi yang menyebabkan kerugian pengrusakan gerobak di jalan dan Alfamart hingga pembakaran di Polsek Ciracas," kata Rahyanto dalam laman resmi Kodam Jaya, kodamjaya-tniad.mil.id, pada Sabtu (29/8/2020).

Sebelumnya ia mengaku belum mengetahui informasi yang menyebutkan ada seorang anggota TNI bernama Prada Ilham yang diduga dikeroyok oleh sejumlah orang di Arundina Cibubur Jakarta Timur.

Informasi tersebut beredar di media sosial sebelum Polsek Ciracas Jakarta Timur dirusak dan dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal pada Sabtu (29/8/2020).

Kabar tersebut juga diduga menjadi pemicu perusakan dan pembakaran terhadap kantor Polsek yang juga pernah dirusak dan dibakar dua tahun lalu yakni pada 11 Desember 2018.

Berlindung selama 4 jam

Rotua (26) dan seorang rekannya berhasil lolos dari iring-iringan konvoi yang saat itu berhenti di Pool Mayasari Bakti.

Rotua memacu sepeda motornya dengan sangat cepat dan lekas berbelok ke kiri di saat tiba pertigaan Denzipur.

Ia memasuki Jalan Sudirman, melewati sebuah sekolah dan berhenti tepat di Gereja Aloysius Gonzaga.

Rotua masuk ke dalam gereja untuk mencari perlindungan. Beruntung ia melihat sejumlah sekuriti gereja saat itu sedang bersiaga di pos.

"Waktu itu udah hampir pukul 01:30 WIB. Abis lolos masuk ke Jalan Sudirman saya ama temen langsung masuk saja ke gereja. Nyari perlindungan saja, soalnya di depan serem banget. Mencekam banget pokoknya," tutur Rotua.

Rotua dan seorang temannya berlindung di gereja sampai sekira pukul 05:00 WIB. "Waktu itu kata satpam udah kondusif, udah dijagain juga sama Denzipur. Makanya bisa pulang pas jam 5," ujar Rotua.

Rotua mengatakan, pengalamannya bersembunyi di gereja tidak akan pernah terlupakan. Baginya, menyaksikan konvoi yang melibatkan ratusan orang tak dikenal itu sebuah momen tak terlupakan.

"Engga bakal lupa, waktu itu emang mencekam banget Jalan Raya Bogor. Soalnya di mana konvoi itu lewat, itu pasti ada aja yang dipukul atau dibakar," ujar Rotua.

Kerap Cekcok, Suami di Pekalongan Ajak Istri dan Anaknya yang Masih Balita Bakar Diri hingga Tewas

Ibu di Jambi Sedang Sibuk Mencuci Baju, Wajahnya Tiba-Tiba Disiram Air Mendidih oleh Sang Putri

Kamu Belum Terima Bantuan Subsidi Upah Rp 600.000? Simak Ini Penjelasan Kemnaker

Perintah tegas Panglima TNI

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved