Pemilik Kos Lecehkan Ibu 3 Anak
Remas Payudara dan Kerap Video Call Mainkan Kelamin, Pria Pemilik Kontrakan Tega Usir Korbannya
Sungguh bejat kelakuan pemilik kontrakan di Kampung Parung Benying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) bernama Marsudi alias MR.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
"Tapi setiap dia melihat saya kayak nafsu. Padahal istrinya cakep dandan. Kalau saya mah enggak dandan, begini apa adanya. Enggak pernah yang menor menor, pakai baju juga yang tertutup, enggak seksi seksi," ujarnya.
Bahkan, MR sering video call dengan modus menagih uang kontrakan, namun saat dijawab, MR tengah memainkan alat kelaminnya.
Hal itu membuat S kesal dan marah karena dilecehkan seperti itu.
• Unggah Foto Suami Bareng Wanita Lain di Status WA, Istri Pejabat Desa di Sukoharjo: Teganya Dirimu!
"Sering, dia sering video call, kirain saya mau nagih duit kontrakan, nelepon video call, pas saya angkat lagi mainin alat kelaminnya," ujarnya.
Bukan sekali dua kali MR melancarkan pelecehan seksual dengan modus menggunakan kekuasaannya sebagai pemilik kontrakan itu.
"Sering, dia sering video call, kirain saya mau nagih duit kontrakan, nelepon video call, pas saya angkat lagi mainin alat kelaminnya."
"Itu sering, sudah beberapa kali, saya lupa. Akhir-akhir ini dia video call lagi kan, sya bilang 'mau ngapain?' Kalau mau jorok saya enggak sudi. Kaga angkat saja dulu, ini mah urusan kontrakan,' pas saya angkat lagi telentang ya gitu lagi," paparnya.
MR Malah Usir S
Setelah S dimediasi dengan pihak RT setempat di rumah kakaknya MR, justru yang terjadi adalah adu mulut.
MR meminta maaf dengan berteriak dan mengacungkan telunjuk ke arah S.
"Saya bilang iya saya maafin kalau minta maafnya yang baik sama saya. Dia cara minta maafnya tuh salah. Dia ngejabat tangan saya sambil nunjuk-nunjuk. 'Ini saya minta maaf sama Anda nih, tapi detik ini juga saya enggak bakal ngomong lagi sama Anda' katanya," ujar S kepada TribunJakarta.com di Mapolres Tangsel, Serpong, Selasa (1/9/2020).
S tidak terima dengan pernyataan minta maaf yang tidak dibarengi dengan itikad baik itu.
Wanita yang bekerja sebagai asisten rumah tangga itu bersikeras akan melapor ke polisi.
Karena sikapnya, MR naik pitam dan mengusir S dari kontrakan miliknya.
S juga diintimidasi saat mengatakan akan melapor ke polisi.