Persidangan Lucinta Luna
Terancam Tak Bertemu Lucinta Luna Tiga Kali Lebaran, Abash Galau Sampai Kuasa Hukum Turun Tangan
Mendadak suasana hati Abash diliputi kegalauan setelah mendengar tuntutan jaksa Asep. Sementara kekasihnya, Lucinta Luna, menangis tak percaya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Berkemeja panjang tergulung sampai siku, Abash terus merekam dengan ponselnya wajah Lucinta Luna yang muncul di layar monitor.
Sepasang kekasih yang cukup kontroversial ini terpisah jarak dan status.
Abash di ruang utama Pengadilan Negeri Jakarta Barat, sedang Lucinta Luna di salah satu ruangan Rutan Pondok Bambu.
Entah sudah janjian atau tidak sebelumnya, kemeja keduanya senada. Putih warnanya.
Di tengah berlangsungnya sidang, sesekali Abash berdiri sambil merekam Lucinta Luna.
Lucinta Luna sebagai terdakwa kasus narkotika, selalu memakai headset hitam untuk mendengar jalannya persidangan.
• Minta Maaf Berulang, Panggilan Sang Anak dari Balik Pintu Dapur Kejutkan Ibunya di Rabu Pagi
Dari bangku deret pengunjung sisi kanan ruang utama, mendadak wajah Abash berubah mendengar suara jaksa Asep.
"Menuntut terdakwa penjara tiga tahun penjara denda Rp 25 juta subsider tiga bulan penjara," ucap jaksa Asep membacakan tuntutan untuk Lucinta Luna.
Jaksa pun meminta hakim, agar barang bukti pil riklona dan ekstasi milik Lucinta Luna untuk dimusnahkan.
Jika dikabulkan tuntutan jaksa, Lucinta Luna harus membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000.
Mendadak suasana hati Abash diliputi kegalauan setelah mendengar tuntutan jaksa Asep.
Kepalanya menunduk, beradu pandang dengan lantai putih ruang sidang.
Ia menyaksikan dari layar monitor, Lucinta Luna menangis setelah jaksa menuntutnya tiga tahun penjara.
• Kisah Pilu Bayi yang Baru Lahir Dikubur Hidup-hidup, Ibu Panik Saat Anaknya Ancam Lapor Polisi
Bahkan, Lucinta Luna harus menyeka tangisnya dengan tisu putih pemberian petugas. Hati Abash terpukul.