Sisi Lain Metropolitan
Jadi Pengajar di Sekolah Bertaraf Internasional, Cerita Frida Hadapi Siswa dari Mancanegara
Frida, sapaannya merupakan kepala sekolah di Sampoerna Academy, Sentul.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Hingga mengantarkannya di Sampoerna Academy.
Tantangan
Selama mengajar di sekolah bertaraf Internasional ia memiliki pengalaman yang bisa dibagikan.
Pengalaman yang menjadi tantangan tersendiri ketika menghadapi banyak siswa dari berbagi negara.
Tantangan pertama ialah perihal pemahaman.
Karena memiliki bahasa dan budaya yang berbeda, tentunya pemahaman antar siswa berbeda-beda.
Baik siswa maupun guru harus saling memahami dengan penerapan komunikasi yang jelas.
Sehingga kita mengetahui maksud tiap individu dan bukan berasumsi.
"Untuk masalah bahasa kita sediakan kelas. Intinya mereka kami ajarkan untuk menghargai perbedaan dan budaya yang ada."
"Misalnya terbiasa kidal, namun di Indonesia sopannya pakai tangan kanan. Jadi ketika menerima sesuatu mereka akan tetap menerima dengan tangan kanan," jelasnya.
Kendati begitu ia menikmati apa yang ada dan apa yang dijalaninya.
Pengalaman yang ia dapatkan dari luar negeri karena pendidikan pun ia terapkan kepada para siswa dan di tempatnya bertugas.
Apalagi, teknologi saat ini sudah canggih dan siswa bisa belajar dengan nyaman.
Mengajar di tengah pandemi
Memiliki siswa dari berbagai negara membuatnya harus lebih memahami apa yang ada.