Polisi Kejar Pelaku Pemukulan Sopir Bajaj di Pasar Rumput Jakarta Selatan
Dalam rekaman video, seorang laki-laki yang tengah berjalan di lobi Pasar Rumput dipukul dari arah belakang oleh orang tak dikenal
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Sebuah rekaman CCTV yang berisi aksi penganiayaan di kawasan Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, viral di media sosial.
Dalam rekaman video, seorang laki-laki yang tengah berjalan di lobi Pasar Rumput dipukul dari arah belakang oleh orang tak dikenal.
Belakangan diketahui bahwa korban pemukulan adalah seorang sopir bajaj bernama Firman (50).
Kapolsek Setiabudi I Made Bayu Sutha membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut.
Ia pun telah menginstruksikan sejumlah anggotanya untuk mengecek lokasi kejadian.
"Tim opsnal masih mengumpulkan saksi-saksi dan mendatangi korban," kata Made saat dikonfirmasi, Jumat (4/9/2020).
Hingga saat ini, Made belum mengetahui motif penganiayaan tersebut.
"Belum tahu (motif), pelaku masih kita selidiki," ujar dia.
korban dipukul dari arah belakang oleh pelaku menggunakan sebuah benda tumpul.
Seusai dipukul, korban yang belakangan diketahui bernama Firman (50) langsung terkapar jatuh ke lantai.
Sementara itu, pelaku pemukulan langsung melarikan diri setelah melancarkan aksinya.
"Korbannya itu sopir bajaj yang memang sering mangkal di sini. Tapi saya lupa namanya siapa," kata saksi mata bernama Nina saat ditemui di lokasi.
"Saya nggak lihat pas dipukulnya. Saya hanya dengar waktu dia (korban) jatuh karena itu kencang banget," tambahnya.
• Viral Sopir Bajaj di Pasar Rumput Dipukul Orang Tak Dikenal, Terkapar Berlumuran Darah
• Hasil Olah TKP di Dekat Pasar Palmerah, Sopir Mobil Mewah Tabrak Bajaj hingga Gubuk
• KPU Kota Depok Batasi Jumlah Rombongan Pasangan Calon yang Hendak Mendaftar
Mengetahui korban terjatuh dan berlumuran darah di bagian kepala, Nina dan beberapa petugas parkir di Pasar Rumput langsung memberikan pertolongan.
"Saya kira karena Corona, makanya awalnya nggak ada yang berani dekat. Pas dilihat lagi ternyata ada darah, baru kita tolongin," ujar dia.