Pemprov DKI Jakarta Klaim Dapat Restu Buat Jalur Sepeda di Jalan Tol, BPJT: Diajak Rapat Aja Mangkir
Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat jalur sepeda di jalan tol tampaknya belum akan terealisasi dalam waktu dekat.
Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
"Ada stakeholder yang akan mengambil kebijakan ke depan terkait dengan implementasi ini," kata Syafrin.
• Satu Pegawai Positif Covid-19, Kantor Kecamatan Cipayung Kota Depok Tutup Dua Pekan
Hingga kini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih mengkaji hasil simulasi tersebut.
"Saat ini kami kami terus melakukan kajian untuk mematangkan rencana ini," ujarnya.
"Dinas Perhubungan juga saat ini melakukan simulasi melalui software transportasi," tutup Syafrin.
Sayangnya, dia tak menjelaskan perihal software transportasi yang dimaksud.
Mengaku Sudah Dapat Restu
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengklaim telah mendapat restu dari pengelola jalan tol terkait wacana pemanfaatan tol dalam kota untuk sepeda balap atau road bike.
"Kami sudah koordinasikan dengan Badan Usaha Penyelenggara Jalan Tol (BPJT) dan prinsipnya mereka setuju untuk diselenggarakan di jalan tol," ucapnya, Jumat (28/8/2020).
Kajian terkait wacana sepeda masuk jalan tol ini sendiri diakui Syafrin telah dibuat oleh pihaknya, khususnya terkait kondisi lalu lintas saat akhir pekan.
"Kami melihat karakteristik lalu lintas kendaraan di jalan tol, pagi hari di mana saja trafficnya yang tidak padat, yang bisa dilakukan pengalihan, di situ dilakukan," ujarnya saat dihubungi.
Dari kajian yang dilakukan Dishub DKI itu, maka diputuskan, jalan tol lingkar dalam yang mengarah ke Tanjung Priok jadi lokasi kegiatan road bike.
"Trafficnya pertama tidak terlalu padat dan dari sisi pengalihan arus memadai aksesnya," kata Syafrin.
Meski mengklaim telah mengantongi izin dari BPJT, namun wacana sepeda masuk jalan tol ini belum bisa terealisasi.
Sebab, surat permohonan yang dikirim Pemprov DKI ke Kementeri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) belum mendapat jawaban.
"Belum (dijawab PUPR), masih dikaji," tuturnya.