Jakob Oetama Meninggal Dunia

Cerita Wamendes Budi Arie Terima Telepon Jakob Oetama Saat Jadi Jurnalis

Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Pendiri Kompas Gramedia Group Jakob Oetama.

Istimewa/Dok. Kompas
Pelayat menghadiri ibadah misa jenazah pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Kamis (10/9/2020) 

Saudara : Hendroatmodjo, Soenarko, Prayogo

Anak : Lilik Oetama, Irwan Oetama

Cucu : Geraldine Oetama

Perjalanan Karier

Jakob Oetama memulai kariernya setelah keluar dari Seminari di Yogyakarta.

Jakob ingin menjadi guru seperti ayahnya.

Ayahnya kemudian meminta Jakob untuk pergi ke Jakarta menemui kerabat bernama Yohanes Yosep Supatmo.

Supatmo sendiri bukanlah seorang guru namun memiliki Yayasan Pendidikan Budaya yang mengelola sekolah-sekolah budaya.

Pekerjaan pertama Jakob bukanlah sebagai guru di Yayasan milik Supatmo melainkan sebagai guru di SMP Mardiyuwana Cipanas, Jawa Barat pada 1952 sampai 1953.

Kemudian Jakob pindah ke Sekolah Guru Bagian B di Lenteng Agung, Jakarta pada 1953-1954 dan pindah lagi ke SMP Van Lith di Gunung Sahari pada 1954-1956.

Sekolah-sekolah tersebut di bawah asuhan para pastor Kongregasi Ordo Fratrum Minorum (OFM) atau disebut Fransiskan.

Saat itu Jakob tinggal di kompleks Sekolah Vincentius di Kramat Raya, Jakarta Pusat atau sekarang menjadi kompleks Panti Asuhan VIncentius Putra.

Sambil mengajar SMP Jakob kemudian melanjutkan studinya pada tingkat tinggi.

Jakob memilih kuliah B-1 Ilmu Sejarah. Setelah lulus melanjutkan di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Publisistik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Minat menulis Jakob tumbuh seiring dengan belajar sejarah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved