Pilkada Kota Depok
Diduga Lakukan Pelecehan, Calon Wawali Kota Depok Imam Budi Hartono: Saya Panggil Afifah Cucu Saya
Calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat suara terkait kabar yang menyebut dirinya melecehkan Afifah Alia di Pilkada Kota Depok.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Calon Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, angkat suara terkait kabar yang menyebut bahwa dirinya telah melecehkan pasangan lawannya di Pilkada Kota Depok 2020, Afifah Alia.
Dikonfirmasi wartawan, Imam menuturkan yang sebenarnya terjadi adalah saat dirinya bersama Mohammad Idris bertemu dengan Pradi Supriatna serta Afifah Alia, suasana cukup kaku.
"Jadi yang sebenarnya terjadi kan kita pasangan berdua nih Paslon, baru ketemu di Rumah Sakit Hasan Sadikin kan, ya kan nggak enak, gimana sih dua pasang terus kaku kan ketemu kan, pastikan nggak enak gitu," kata Imam pada wartawan, Kamis (10/9/2020).
Lanjut Imam, awalnya memang hanya ia serta Mohammad Idris dan Pradi Supriatna yang terlibat pembicaraan.
• PSBB Lagi, PT KAI Daop 1 Jakarta Konsisten Memperketat Aturan Calon Penumpang
"Bu Afifah nih enggak gabung gitu karena enggak tau ya mungkin pendiam atau gimana, saya ajak bu Afifah supaya ngobrol-ngobrol sama kita juga gitu," kata Imam.
"Saat obrolan kita itu memang cenderung beliau (Afifah) tuh diem nggak ada sepatah kata pun keluar ya, jadi yang keluar hanya saya bang Pradi, pak Wali (Idris) itu saja. Pak Wali juga hanya sedikit senyum-senyum saja gitu, cuma kan karena pake masker, pake face shield nggak keliatan gitu wajah dari kita masing masing kan," bebernya.
Saat pembicaraan tengah berlangsung, Imam menuturkan ada seorang perawat yang datang untuk memberitahukan ihwal pembagian kamar.
Kemudian, Imam menuturkan dirinya bertanya pada perawat tersebut apakah satu kamar akan diisi oleh masing-masing orang atau masing-masing Paslon.
• Terapkan Lagi PSBB, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Batal Buka Bioskop
"Terus saya tanya kan ini kamar sendiri atau berdua, dia (perawat) jawab sendiri-sendiri pak. Oh enggak boleh berdua ya, terus saya ceritain kalau berdua saya sama Afifah cucu saya, saya bilang gitu.," kata Imam.
Namun demikian, Imam menduga bahwa apa yang diucapkannya tidak terdengar jelas dan lengkap oleh Afifah Alia.
"Cuma mungkin Afifah enggak denger kalimat berikutnya. Jadi nggak kedengaran bahwa cucu saya nama cucu saya tuh namanya Afifah dia nggak tau juga," jelasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Afifah mengeluarkan keterangan resmi bahwa dirinya mengklaim telah dilecehkan oleh Imam Budi Hartono.
Dalam keterangan resminya, Afifah mengaku mendapat tindakan pelecehan pada Selasa (8/9/2020) di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung Jawa Barat, pada saat para Calon Wali dan Wakil Wali Kota Depok hendak melaksanakan pemeriksaan kesehatan.
Afifah mengatakan, sosok yang melecehkannya tersebut tak lain dan tak bukan adalah lawan pasangannya sendiri di Pilkada Kota Depok 2020, Imam Budi Hartono, yang maju menjadi calon Wakil Wali Kota Depok mendampingi Mohammad Idris.
Afifah menjelaskan, pelecehan ini ia terima ketika pembagian kamar untuk para peserta Pilkada Kota Depok.
Saat petugas RS Hasan Sadikin menginformasikan kamar untuk Afifah, tiba-tiba Imam Budi melontarkan ujaran yang dirasa sangat tidak pantas kepada Afifah.
“Sekamar sama saya saja bu Afifah," kata Afifah mengulang perkataan Imam Budi Hartono yang dianggap melecehkan dirinya.
Afifah mengaku, dirinya sangat marah atas ujaran yang dilontarkan oleh Imam Budi Hartono tersebut.
"Saat itu saya merasa geram, saya sangat marah, namun saya memilih diam. Saya sedang mempersiapkan diri untuk pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama dua hari. Tidak ada tim yang mendampingi saya karena peraturan mengharuskan masing-masing paslon tidak didampingi," jelasnya.
Saat Imam melontarkan ujaran tersebut, Afifah berujar bahwa ada Mohammad Idris yang malam tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
"Di situ ada Pak Idris yang mendengar, lalu tertawa terbahak-bahak sambil jarinya menunjuk Pak Imam," kata Afifah.
Lanjut Afifah, dirinya baru mengungkapan kejadian yang dialaminya kepada tim yang mendampinginya dalam perjalanan pulang ke Depok.
"Tim yang mendampingi saya marah mendengarnya. Jika itu adalah candaan, sangat tidak pantas candaan itu dilontarkan oleh calon pemimpin kota," tuturnya.
"Candaan itu menyiratkan ketidakpedulian terhadap perempuan, candaan yang mengandung pelecehan," pungkasnya.