Sisi Lain Metropolitan

Bantu Anak Putus Sekolah dan Korban Pandemi Covid-19, Ini 4 Program Yayasan ABI

Bantu masyarakat, Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) hadirkan empat program. Pendiri ABI, Dedy Rachmanto (52) membuat terobosan baru.

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana di ruang kerja Yayasan ABI, Jatiasih, Kota Bekasi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JATIASIH - Bantu masyarakat, Yayasan Aku Badut Indonesia (ABI) hadirkan empat program.

Usai berbadan hukum, pendiri ABI, Dedy Rachmanto (52) membuat terobosan baru.

Terobosan berbentuk program ini tentunya telah memikirkan segala aspek, termasuk kondisi saat ini.

Di mana pandemi Covid-19 turut berdampak pada berbagai sektor.

"Kami berpayung hukum itu pada 29 Agustus 2020 lalu. Di situ juga kami menghadirkan 4 program untuk membantu masyarakat terutama mereka yang putus sekolah," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (11/9/2020).

Empat program tersebut ialah bimbingan mental dan Motivasi, trauma healing center, rumah siap kerja serta balai sosial dan kemasyarakatan.

Untuk bimbingan mental dan motivasi, ABI menghimpun anak-anak miskin, terlantar dan pengangguran untuk diberikan pendidikan mental dan motivasi.

Hal ini berguna untuk regenerasi dan penyaluran kerja.

​Sebagai upaya internalisasi budaya kerja, Yayasan ABI akan mengkoordinasikan program ini kepada Depdikbud, Depnaker, Depsos, DepPar serta instansi pemerintah lainnya, swasta, kalangan profesional dan LSM untuk berkolaborasi.

Suasana di ruang kerja Yayasan ABI, Jatiasih, Kota Bekasi
Suasana di ruang kerja Yayasan ABI, Jatiasih, Kota Bekasi (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Selanjutnya, untuk trauma healing center, Yayasan ABI melakukan aksi sosial dan kemanusiaan yang bersentuhan langsung dengan obyek yang dibutuhkan, yakni anak-anak prasejahtera, korban bencana dan pengidap penyakit.

​Adapun tujuan utama dari program ini ialah untuk mengatasi dan memulihkan trauma anak-anak.

Supaya mereka kembali bersemangat dalam menghadapi kondisi musibah dan bencana.

Lalu, untuk rumah siap kerja, ABI memiliki sasaran utama untuk membentuk karakter anak-anak, khususnya dalam bidang keterampilan seni dan atraksi.

Program ini juga mengadakan pelatihan di bidang pengelasan, fiberglass, perkayuan, komputer, desain khususnya bagi anak-anak atau remaja putus sekolah dan pengangguran.

Suasana di ruang kerja Yayasan ABI, Jatiasih, Kota Bekasi
Suasana di ruang kerja Yayasan ABI, Jatiasih, Kota Bekasi (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Sehingga mereka yang lulus akan dipekerjakan dalam program kerja Yayasan ABI atau pihak-pihak yang bersedia mengakomodir lulusan Yayasan ABI.

Sementara untuk program balai sosial dan kemasyarakatan, Yayasan ABI menerima, mengelola dan menyalurkan segala bentuk bantuan dari masyarakat agar lebih terorganisir dengan baik.

Selain itu, program ini juga melaksanakan berbagai bidang usaha khususnya untuk mensupport atau mendukung program kerja Yayasan ABI lainnya.

"Dalam pelaksanaannya, program ini juga akan menampung tenaga kerja untuk dipekerjakan sebagai tim penanggulangan bencana atau musibah yang menimpa warga dan masyarakat," jelas Dedy.

Menerima anak putus sekolah dan korban pandemi

Seperti diketahui, Yayasan ABI memiliki program siap kerja.

Melalui program ini anak putus sekolah bisa datang langsung ke kantor untuk mengikuti pelatihan langsung.

"Oh iya, anak putus sekolah bisa datang langsung ke kantor. Mereka langsung datang aja ke Jalan H Bori RT 3/11 Nomor 1, Jati Asih, Kota Bekasi," jelas Dedy.

Selain itu, melalui program ini juga Dedy tak menutup kemungkinan bagi para korban PHK untuk berlatih.

"Selama pandemi banyak korban PHK juga. ABI tidak menutup kemungkinan itu untuk mereka. Mereka boleh datang dan latihan di sini," jelasnya.

Sekilas tentang ABI

Di tahun 2014, Dedy yang merupakan pebadut profesional mulai berada di titik jenuh.

Dirinya merasa tak ada terobosan apapun dan yang ia kerjakan cenderung monoton.

Akhirnya tepat di tanggal 28 Januari 2018, ia membuat gebrakan baru dengan menghadirkan badut modern.

Di mana badut tak lagi dipandang sebelah mata, namun bisa menghibur, mengedukasi sekaligus donasi.

"Saya ingin menghapus paradigma masyarakat soal badut. Mulai dari kostum hingga atraksinya saya ubah dan disajikan dalam bentuk yang kekinian. Maka terbentuklah ABI ini," jelasnya.

Dengan menggandeng dokter gigi, ABI memberikan hiburan sekaligus edukasi soal kebersihan gigi dan mulut dari satu sekolah ke sekolah lainnya.

Sementara untuk tiap atraksinya, ABI selalu menyisihkan donasi untuk diberikan ke sejumlah yayasan kanker di Indonesia.

Pemprov DKI Angkat Bicara Soal Beredar Foto Jakarta Masuk Zona Hitam Covid-19

Viral Pencurian Tas Modus Minta Tolong Bocah di Masjid Tebet Jakarta Selatan

Minta Anies Tak Tanggapi Airlangga Soal IHSG Anjlok, Ketua DPRD DKI: Terpenting Kerja

Selain itu, ABI juga menghadirkan inovasi dalam hal kostum dan sepatu badut.

Tentunya, inovasi ini dilirik oleh seniman di berbagai dunia seperti Amerika dan Belanda.

"Lalu kami juga membuat terbosan baru pada sepatu badut. Jadi dimana keuntungannya ini kami sumbangkan ke yayasan kanker."

"Sehingga ABI hadir bukan sekedar menghibur, tapi juga dibekali kemampuan mempuni. Selain itu, keuntungan yang kami hasilkan juga digunakan untuk berbagi," jelasnya.

Selain itu, ABI turut membantu anak-anak penderita kanker melalui penjualan kostum dan sepatu badut yang mereka jual.

Keuntungan dari penjualan tersebut diserahkan untuk yayasan kanker di sejumlah daerah.

Tak sampai di situ, ketika melakukan aksi sosial, ABI bukan hanya menghibur dengan atraksi, pantomim maupun aksi lainnya.

Tapi turut memberikan sumbangan seperti baju dan buku bekas.

Di mana barang-barang ini didapatkan dari sumbangan para siswa sekolah.

"Kami punya gerakan anti mubazir. Jadi kami mendatangi sekolah bilang ingin menghibur dengan anak-anak. Kami enggak minta bayaran, tetapi kami minta tolong untuk para siswa mengumpulkan baju maupun buku bekas untuk disumbangkan kembali. Jadi kami sedekah profesi," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved