Persija Jakarta

Persija Jakarta Sampaikan Duka Cita Wafatnya Sekda DKI Saefullah

Manajemen Persija Jakarta menyampaikan rasa duka cita atas wafatnya Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

Istimewa/PPID DKI Jakarta
Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Manajemen Persija Jakarta menyampaikan rasa duka cita atas wafatnya Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah.

Sekda DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Daerah (RSPAD) Gatot Subroto sekira pukul 12.55 WIB.

Ia meninggal dunia karena gagal napas akibat terpapar Covid-19.

Ia menghembuskan napas terakhirnya siang tadi sekira pukul 12.55 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Lantaran dinyatakan positif terpapar penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini, jenazah Saefullah bakal dimakamkan sesuai prosedur khusus Covid-19.

Persija Jakarta pun menyampaikan rasa duka cita yang diunggah melalui akun twitter mereka.

"Turut berduka cita atas berpulangnya Sekda DKI Jakarta, Dr. H. Saefullah, M.Pd. Semoga amal dan ibadah almarhum diterima di sisi-Nya," tulis akun Persija Jakarta.

Dimakamkan di Pemakaman Keluarga

Jenazah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah tidak dimakamkan di TPU khusus Covid-19 yakni TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur atau TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.

Jenazah orang nomor 3 di DKI Jakarta itu dimakamkan di pemakaman keluarga seberang rumah almarhum di Jalan Sungai Kendal, RT 03/RW 08 Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko, pemilihan makam Saefullah di dekat rumahnya sudah sangat memerhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat upacara penghormatan terakhir untuk Sekda Saefullah di halaman Balai Kota DKI, Rabu (16/9/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat upacara penghormatan terakhir untuk Sekda Saefullah di halaman Balai Kota DKI, Rabu (16/9/2020). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

"Jika ada pertanyaan kenapa tidak dimakamkan di Pondok Ranggon ataupun Tegal Alur, pertama perlu kita garisbawahi bersama adalah bahwa tata laksana jenazahnya sudah menggunakan sesuai dengan protokol kesehatan," tegas Sigit, Rabu (16/9/2020).

Dijelaskan Sigit, bagian luar dari peti jenazah Saefullah juga sudah sesuai protokol kesehatan yang ada.

Sejalan dengan itu, warga yang berada di dekat pemakaman keluarga Saefullah juga sudah melakukan berbagai persiapan pemulasaran.

"Kami di sini bersama dengan warga masyarakat mempersiapkan setiap prosesi pemulasaran jenazah nanti sampai dengan pemakaman dan rangkaian tradisinya itu senantiasa memenuhi protokol kesehatan," jelas Sigit.

Pantauan TribunJakarta.com, prosesi pemakaman jenazah Sekda Saefullah selesai sekitar pukul 16.30 WIB.

Terpantau proses pemakaman almarhum dilakukan petugas kesehatan yang menggunakan alat pelindung diri lengkap.

Prosesi pemakaman Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di pemakaman Jalan Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (16/9/2020).
Prosesi pemakaman Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di pemakaman Jalan Sungai Kendal, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (16/9/2020). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Protokol kesehatan seperti mewajibkan para pelayat memakai masker dan menjaga jarak juga sudah dilakukan.

Diberitakan sebelumnya, Sekda Saefullah meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Daerah (RSPAD) Gatot Subroto sekira pukul 12.55 WIB.

Kabar ini meninggalnya Sekda Saefullah ini pun dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir saat dikonfirmasi.

"Iya benar (Sekda Saefullah meninggal)," ucapnya, Rabu (15/9/2020).

Diketahui, kondisi Saefullah terus memburuk setelah dikabarkan terpapar Covid-19.

Dirawat 10 Hari dan Gunakan Ventilator

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan kondisi Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah sebelum meninggal.

Ia bercerita, sebelum meninggal siang tadi sekira pukul 12.55 WIB, kondisi Saefullah terus memburuk.

Bahkan, Ariza, sapaan akrab Riza Patria menyebut, sudah beberapa hari terakhir Saefullah menggunakan alat bantu pernapasan.

"Beberapa hari ini (Sekda Saefullah) sudah menggunakan ventilator. Namun, tadi pukul 12.55 WIB sudah dipanggil Allah," ucapnya, Rabu (16/9/2020).

Kesulitan pernapasan yang dialami Saefullah ini sendiri merupakan akibat dari paparan Covid-19.

Kondisi ini pun semakin diperparah dengan penyakit jantung yang diderita oleh Saefullah.

"Beberapa hari ini ada jantung, serangan jantung. Pak gubernur lamgsung datangkan alat tercanggih, terbaik yang dimiliki di RS Harapan Kita beberapa hari lalu," ujarnya.

"Memang kondisinya terus menurus menurun dari hari ke hari," sambungnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Widyastuti sendiri menyebut, Saefullah meninggal akibat gagal napas karena terpapar Covid-19.

"Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible pasa ARDS, yaitu infeksi berat pada jaringan paru dan sistem tubuh akibat infeksi Covid-19," ucapnya, Rabu (16/9/2020).

Hal ini pun menyebabkan Saefullah kesulitan bernapas hingga akhirnya memghembuskan napas terakhirnya siang tadi.

"Menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki dan tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," ujarnya.

Sakit Jantung dan Asam Lambung

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Ruza Patria menceritakan, sebelum meninggal siang tadi di RSPAD Gatot Subroto, Saefullah sempat dirawat selama seminggu lebih di rumah sakit.

Awalnya, Saefullah dirawat di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan sejak 8 September lalu karena mengalami keluhan pada bagian lambung.

"Sejak seminggu yang lalu atau 10 harian beliau dirawat di rumah sakit karena ada gangguan asam lambung dan penyakit lainnya," ucapnya, Rabu (16/9/2020).

Setelah dirawat, kondisi Saefullah mulai memburuk dan menunjuk gejala terpapar Covid-19.

Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu langsung dites dan ternyata hasilnya positif.

Setelah dinyatakan terpapar Covid-19, Saefullah pun langsung di rujuk ke RSLAD Gatot Subroto.

Jangan Berikan 5 Benda Ini Sebagai Hadiah Ultah, Mitosnya Sepatu Bisa Bikin Kamu Putus dari Pacar

Tidak Ada Jam Malam, Wali Kota Hanya Batasi Jam Aktivitas Masyarakat Hingga Pukul 21.00 WIB

Kabar Gembira, Peneliti IPB Temukan Obat Herbal Pelangsing, Sudah Diuji Coba

Kondisi Saefullah makin diperparah dengan kondisi jantungnya yang lemah.

"Pak gubernur bahkan menambah tenaga kesehatan juga alat-alat kesehatan yang terbaik yang kita miliki di Jakarta," ujarnya.

"Termasuk dari RS Harapan Kita karena ada gangguan pada jantungnya," sambungnya.

Bahkan, sudah beberapa hari terakhir Saefullah menggunakan alat bantu pernapasan.

"Beberapa hari ini (Sekda Saefullah) sudah menggunakan ventilator. Namin, tadi pukul 12.55 WIB sudah dipanggil Allah," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Widyastuti sendiri menyebut, Saefullah meninggal akibat gagal napas karena terpapar Covid-19.

"Bapak Saefullah meninggal karena shock sepsis irreversible pasa ARDS, yaitu infeksi berat pada jaringan paru dan sistem tubuh akibat infeksi Covid-19," ucapnya, Rabu (16/9/2020).

Hal ini pun menyebabkan Saefullah kesulitan bernapas hingga akhirnya memghembuskan napas terakhirnya siang tadi.

"Menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki dan tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved