Kapal Ikan Simpan Mayat 5 ABK

Operasi Yustisi, Polisi Temukan Kapal Ikan Angkut 5 Jenazah ABK di Perairan Pulau Pari

Kapal ikan KM Starindo Jaya Maju VI ditemukan tengah mengangkut lima jenazah ABK di perairan Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Kamis (17/9/2020)

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Edmond saat memberikan keterangan di Dermaga Marina Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (17/9/2020) malam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Kapal ikan KM Starindo Jaya Maju VI ditemukan tengah mengangkut lima jenazah ABK di perairan Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, Kamis (17/9/2020).

Nyatanya, penemuan kapal pengangkut jasad manusia ini terjadi saat aparat Polres Kepulauan Seribu tengah menggelar Operasi Yustisi serta patroli rutin.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Edmond mengatakan, peristiwa penemuan kapal ini terjadi sekitar pukul 14.15 WIB siang tadi.

Jenazah lima ABK yang ditemukan dalam ruangan pendingin kapal ikan dievakuasi menuju Dermaga Marina Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (17/9/2020) malam.
Jenazah lima ABK yang ditemukan dalam ruangan pendingin kapal ikan dievakuasi menuju Dermaga Marina Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (17/9/2020) malam. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Ketika tengah berpatroli di tengah lautan, polisi melihat KM Starindo Jaya Maju VI yang sedang mengangkut puluhan awak.

Langkah awal sebagai antisipasi Covid-19, polisi pun mencoba menegur nakhoda kapal agar tidak terlalu banyak mengangkut awak.

Saat itu, polisi menaiki kapal ikan tersebut dan mengecek manifes kapal.

Ternyata, data manifes kapal tersebut tak sesuai dengan orang yang ada di dalamnya.

"Setelah dicek manifesnya 43 orang, lho kok kurang ini. Akhirnya nakhodanya baru ngaku, ngomong ada yang meninggal," kata Morry di Dermaga Marina Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis malam.

Dari situ, nakhoda kapal kemudian mengakui bahwa ada awaknya yang meninggal dunia.

Sedikitnya ada lima orang ABK yang sudah meninggal dunia selama seminggu dan disimpan di dalam cold storage kapal tersebut.

"Baru kita ketahui bahwasanya ada ABK kapal tersebut yang meninggal dan nakhoda menyimpan jenazah nya itu di dalam cold storage," kata Morry.

Ditambahkan Morry, kelima jenazah tersebut, menurut keterangan nakhoda rencananya akan dibawa ke daratan.

Kapal tersebut sudah dua bulan melaut untuk mencari ikan dan hendak pulang ke Muara Baru.

"Mereka ini sudah 2 bulan berlayar di lautan dan hendak pulang kembali ke Muara Baru," ucap Morry.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved