Info Beasiswa
Yuk Daftar, Beasiswa S2 Dalam Negeri Kebijakan Publik di SGPP Indonesia, Kuliah Cuma 1,5 Tahun!
Pendaftaran kuliah S2 kebijakan publik dibuka sampai 22 September 2020, berikut persyaratan dan tata cara daftarnya!
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - School of Government and Public Policy (Sekolah Tinggi Kepemerintahan dan Kebijakan Publik) Indonesia membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk kuliah S2 jurusan kebijakan publik.
Dalam pendaftarannya ini, SGPP Indonesia menawarkan beasiswa bagi calon mahasiswanya.
SGPP menawarkan pengajaran dan lingkungan belajar yang menarik bagi para profesional muda baik dari swasta, publik, maupun LSM yang ingin belajar untuk mengimplementasikan kebijakan di dunia nyata.
TONTON JUGA:
• KABAR BAHAGIA: BLT Subsidi Gaji Tahap 3 Sudah Mulai Cair, Segera Cek Rekeningmu!
SGPP Indonesia terletak di Jalan Anyar, Citeureup, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
FOLLOW JUGA:
Pendaftaran kuliah S2 kebijakan publik dibuka sampai 22 September 2020.
Untuk tahun akademi 2020/2021, perkuliahan nantinya akan diselenggarakan secara online mengingat adanya pandemi covid-19.
• Selalu Dirilis Bulan September Setiap Tahun Sejak 2012, Apa Mungkin Apple Tak Rilis iPhone 12?
Fasilitas yang dimiliki kampus SGPP sendiri terdiri dari ruang belajar yang nyaman, perpustakaan dengan koleksi lebih dari 10000 buku, student lounge serta shuttle bus yang mengantarkan mahasiswa pulang pergi menuju kampus.
SGPP Indonesia didirikan oleh Mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda, Mantan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, dan Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada tahun 2012.
Sebagai instutusi akademik, SGPP fokus pada ilmu kebijakan publik yang didukung dengan sub-bidang keilmuan ekonomi, politik, manajemen, dan lainnya.
• Jangan Disepelekan, Ini Sederet Penyebab Alami Keluar Keringat Dingin

Persyaratan:
1. Melampirkan Formulir Aplikasi yang telah dilengkapi.
2. Melampirkan CV dan Personal Statement yang ditulis dalam bahasa Inggris.
3. Melampirkan salinan resmi transkrip nilai yang didapatkan di jenjang sebelumnya dalam bahasa Inggris (apabila dokumen asli tidak menggunakan bahasa Inggris, silahkan gunakan jasa penerjemah tersumpah untuk menerjemahkannya).
• Dicibir Numpang Hidup dengan Raffi, Nisya Ahmad Pamer Penampakan Mewah Rumah Baru: Banyak Lorong
4. Melampirkan dua (2) Surat Referensi Akademik dan dua (2) Surat Referensi Profesional.

5. Memiliki kecakapan bahasa Inggris dengan skor TOEFL minimal 550 atau IELTS 6.5.
6. Kandidat yang memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun akan lebih dipertimbangkan.
• Yayasan Beasiswa Jakarta Buka Pendaftaran Sampai Akhir September, Segera Cek Syarat & Daftar di Sini
Cara Pendaftaran:
Untuk mendaftar Beasiswa S2 SGPP, peserta dapat mengunduh formulir yang dibutuhkan untuk pendaftaran pada link berikut:
Ikuti setiap instruksi yang diberikan pada masing-masing dokumen.
Kirimkan seluruh kelengkapan dokumen di atas melalui email: admissions@sgpp.ac.id tidak lebih dari tanggal 22 September 2020.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program beasiswa di atas, bisa menghubungi email: admissions@sgpp.ac.id atau kontak +62 811-1522-504.
5 Hal Perlu Dipertimbangkan Sebelum Ambil S2
Apabila Anda termasuk golongan orang-orang yang usai jadi sarjana langsung bekerja, biasanya akan tiba saatnya Anda dihinggapi keinginan untuk meneruskan studi ke jenjang S2. Bahkan mungkin keinginan itulah yang membawa Anda ke artikel ini.
Nah, jika pekerjaan dan karier sudah Anda miliki, serta pilihan studinya pun terbuka lebar, maka tunggu apa lagi?
Sebenarnya masih ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengambil S2.
Berikut lima pertanyaan yang bisa membantu Anda mengambil keputusan dilansir dari Kompas:
1. Sudah tahukah Anda jurusan apa yang ingin diambil?
Tidak sedikit orang yang mengambil program S2 dengan jurusan yang tidak linier dengan pendidikan S1-nya.
Hal ini sering kali terjadi karena ia terjun ke bidang pekerjaan yang melenceng dari perkuliahan yang ditempuhnya dulu.
Jadi, pastikan Anda sudah mantap dengan jurusan serta perguruan tinggi yang akan dipilih.
2. Apa yang akan Anda lakukan setelah S2?
Punya gambaran karier untuk dijalani usai menempuh pendidikan sangatlah penting.
Jika dulu setelah S1 Anda sempat merasa kehilangan arah, kali ini Anda tentu tak ingin mengalami kegalauan yang sama.
Ada orang yang kuliah S2 demi mengincar kenaikan karier di tempat kerjanya, ada yang mencari ilmu untuk membangun usaha sendiri, ada juga yang ingin menjadi dosen. Nah, apa rencana Anda?
3. Sudah siapkah Anda secara finansial?
Walaupun mental sudah berkata siap, isi tabungan tetap ikut menentukan.
Jika Anda memilih untuk mengeluarkan biaya sendiri, pastikan segala perhitungan sudah dilakukan dengan baik, dan tabungan Anda mencukupi.
Jika tidak, Anda bisa mencoba peruntungan dengan mengambil jalur beasiswa.
4. Apa Anda punya cukup waktu untuk mempersiapkannya?
Setelah masalah biaya terpecahkan, kini saatnya memikirkan persiapan pendaftaran dan ujian seleksi.
Pertanyaannya, sanggupkah Anda meluangkan cukup waktu di sela-sela rutinitas pekerjaan?
Belum lagi untuk mengejar beasiswa biasanya proses yang harus dilewati jauh lebih panjang dan melelahkan.
Pahami juga bahwa persiapan ini akan memecah konsentrasi Anda pada pekerjaan.
5. Bagaimana nasib pekerjaan Anda?
Terakhir, lihat kembali isi kesepakatan kerja Anda dengan perusahaan untuk mengetahui kebijakan terhadap karyawan yang ingin melanjutkan kuliah.
Sebab, tak sedikit karyawan perusahaan yang kesulitan mendapat izin untuk menjalani kuliah.
Apabila Anda diperbolehkan menjalani kuliah dan pekerjaan secara bersamaan, pikirkan pembagian waktu dan energi Anda.
Bagaimanapun juga, Anda memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan Anda.
Pilihan lainnya, Anda bisa mengajukan resign kemudian fokus pada pendidikan.
Keputusan melanjutkan kuliah saat sudah bekerja memang butuh pemikiran matang.
Tapi Anda tak perlu cemas. Selama ada niat yang kuat, segala yang Anda jalani akan terasa lebih mudah. (*)
(TRIBUNJAKARTA/KURNIAWATI HASJANAH/KOMPAS)