Penemuan Mayat Pria Korban Mutilasi
Belum Terlaksana Impian Mulia untuk Berangkatkan Orangtua Umrah, RHW Harus Pergi dengan Cara Tragis
Belum terlaksana impian mulianya untuk membahagiakan kedua orangtuanya, RHW (32) harus pergi dengan cara tragis.
TRIBUNJAKARTA.COM - Belum terlaksana impian mulianya untuk membahagiakan kedua orangtuanya, RHW (32) harus pergi dengan cara tragis.
Pria itu tewas dibunuh dengan cara sadis dan kemudian dimutilasi.
Jasad HRD di perusahaan kontraktor ini ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Rabu (16/9/2020) malam.
Sehari kemudian, pelaku pembunuhan sadis itu terungkap.
Ada dua pelaku dakam pembunuhan sadis ini yang merupakan pasangan kekasih.
Keduanya yakni DAF (24) dan LAS (26).
Pelaku memancing korban yang dikenalnya dari aplikasi Tinder
Pembunuhan ini bermula ketika korban berkenalan dengan LAS melalui aplikasi Tinder.
Setelah intens berkomunikasi, RHW dan LAS memutuskan untuk bertemu pada Senin (7/9/2020).
Pada Rabu (9/9/2020), keduanya menyewa kamar di apartemen di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Kamar itu disewa selama tiga hari hingga Sabtu (12/9/2020).
"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF sudah lebih dulu masuk. Dia bersembunyi di kamar mandi," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, pada Kamis (17/9/2020).
Ketika korban dan LAS sedang berhubungan intim, DAF keluar dari tempat persembunyiannya.
DAF langsung menghampiri LAS dan memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.
Selain itu, jelas Nana, DAF juga melakukan tujuh tusukan kepada RHW hingga korban meninggal dunia.

Di hari dan lokasi yang sama, jenazah RHW dimutilasi menjadi 11 bagian menggunakan gergaji dan sebilah golok.
Setelahnya, potongan tubuh korban dimasukan oleh para ke dalam koper dan ransel.
Kemudian keduanya naik taksi online ke Apartemen Kalibata City, Sabtu (12/9/2020) untuk memindahkan jasad pelaku.
Jasad korban akhirnya ditemukan pada Rabu (16/9/2020) malam.
Sehari kemudian, dengan menghadirkan kedua pelaku, polisi mengumumkan kronologi kasus pembunuhan sadis ini.
Ingin berangkatkan orangtua umrah
Dikutip TribunJakarta.com dari TribunJogja pihak keluarga RHW terakhir berkomunikasi, pada Rabu (9/9/2020).
Kala itu sang ibu bernama Sulistyani masih sempat berkomunikasi dengan putranya siang hari.
Bahkan, RHW memiliki keinginan agar ibu dan bapaknya segera berangkat umrah.
Hal tersebut diceritaka keponakan RHW, bernama Aden Putera Ichlasul Amal.
• Sedang Asyik Bercinta Manajer HRD Dibunuh Lalu Dimutilasi, Terkuak Keinginan Mulia untuk Orangtuanya
Tak disangka, obrolan tersebut justru menjadi obrolan terakhir RHW dengan keluarga karena Rabu malamnya pihak keluarga sudah tidak dapat menghubunginya.
"Terakhir itu hari Rabu masih komunikasi. Om RHW bilang, pokoknya ibu harus segera umrah biar saya yang biayai. Sudah ya bu, Har pergi meeting dulu," kata Aden di rumah duka, menirukan percakapan RHW dengan ibunya.
Seusai percakapan tersebut, pihak keluarga mulai putus komunikasi.
Semua keluarga besar pun merasa khawatir.
"Karena om RHW ini anak pertama. Baik sekali kepada adik-adiknya dan keponakan. Kalau keponakan paling dekat dengan saya. Ya kami mulai khawatir semenjak itu kok hp-nya tidak bisa dihubungi," katanya.
Selang tiga hari, tepatnya pada Sabtu (12/9/2020) pihak keluarga mendapat kabar RHW dinyatakan hilang.
"Saya dapat kabar dari kakak saya di Jakarta. Om RHW beberapa hari tidak kembali ke kamarnya, itu sejak kami sekeluarga putus komunikasi," imbuh Aden.
Sosok yang Dekat dengan Keluarga
Sebagai orang terdekat almarhum, Aden sangat merasa kehilangan.
Saat diwawancara beberapa saat air matanya menetes.
Ada satu hal yang sulit ia lupakan.
Sejak menetap di Jakarta, ia selalu rutin dua bulan sekali bermain ke apartemen RHW.
• Kebingungan Usai Bunuh Rinaldi, Mutilasi Jadi Jalan Pintas Pasangan Kekasih Sembunyikan Jasad Korban
• Kuras Rekening Korban Mutilasi di Apartemen Kalibata, Pelaku Borong Emas hingga Beli Motor
"Paling suka main game, dan nonton film," kenangnya.
Kebiasaan voting untuk menentukan jenis film yang ingin ditonton pun sepertinya sudah tidak bisa lagi diulang oleh Aden bersama almarhum.
"Selama ini ya saya sering main ke apartemennya. Hampir dua bulan sekali saya pasti ke sana. Paling suka om itu nonton film. Kami selalu voting untuk menentukan film yang ingin ditonton. Kebetulan ada adik-adiknya juga di sana," kata Aden.
Menurut Aden, RHW menetap di Jakarta sudah hampir dua tahun.
Sebelumnya ia sempat menyelesaikan study S2 di Jepang.
Setelah itu, RHW bekerja di perusahaan kontraktor Jepang yang membuka cabang di Indonesia.
"Di Jakarta hampir dua tahun. Karena apartemennya dulu kan di Tamansari Sudirman, dan sekarang pindah di Semanggi ini," ujar dia.