Persija Jakarta
Daftar Homebase yang Pernah Digunakan Persija di Jakarta, Saksi Bisu Kejayaan Tim Macan Kemayoran
Dalam melakoni kompetisi di Indonesia maupun mancanegara, ada beberapa stadion yang menjadi saksi kejayaan tim Macan Kemayoran
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Homebase ataupun stadion kandang tak bisa dilepaskan dari sejarah sebuah klub sepak bola. Tak terkecuali Persija Jakarta.
Dalam melakoni kompetisi di Indonesia maupun mancanegara, ada beberapa stadion yang menjadi saksi kejayaan tim Macan Kemayoran.
Menariknya banyak tempat yang menjadi saksi sejarah berdirinya perjalanan Macan Kemayoran hingga kini terutama saat bermain di Jakarta seperti dikutip dari laman resmi Persija, Sabtu (19/9/2020).
Stadion apa saja yang sempat digunakan Persija saat bertanding di Jakarta? Berikut penjelasannya.
Lahir di Tanah Abang oleh Soeri dan Allie, Persija yang dulu bernama Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ) pertama kali menggunakan lapangan di daerah Petojo.
Lapangan Petojo di Pulo Piun, Laan Trivelli itu bisa dibilang menjadi lapangan pertama Persija. Nama lama Persija, yakni VIJ sudah 23 tahun menggunakan lapangan tersebut untuk kepentingan kompetisi internal hingga pertandingan berskala nasional.
Stadion Ikatan Atletik Djakarta (IKADA) adalah stadion kedua persija yang dulunya adalah lapangan tim nasional Indonesia.
PSMS Medan adalah salah satu klub yang pernah merasakan atmosfer stadion ini kala bertanding dengan Persija pada tahun 1945.
Di Stadion IKADA, Persija pernah merasakan gelar juara pada tahun 1954. Para pemain legendaris Persija layaknya, Tan Liong Houw, Tjoa Wim Pie, Kwiee Kiat Sek, Van der Vin, Him Tjiang, Chris Ong, Djamiaat Dalhar hingga Soetjipto Soentoro pernah merasakan berlatih dan bertanding di stadion ini.
Tak berselang lama Persija mendapatkan stadionnya sendiri di kawasan Menteng pemberian Presiden RI Soekarno pada tahun 1961.
Dahulu stadion itu bernama stadion Vios yang dibangun pada tahun 1921. Setelah Persija resmi merumput di Vios, mereka mengganti namanya menjadi stadion Persija atau Menteng.
Saat bermarkas di Menteng, 4 kali Macan Kemayoran sukses meraih gelar juara liga Indonesia di 1964, 1973, 1975 dan terakhir di 1979. Sayang, kemesraan Menteng dan Persija berakhir pada 26 Juli 2006.
Stadion yang penuh kenangan itu harus roboh setelah Gubernur DKI kala itu, Sutiyoso mengingstruksikan untuk menggusur stadion tersebut dan berubah menjadi taman kota.
Selanjutnya Persija juga pernah bermarkas di Stadion Sanggrahan Pelita Jaya atau dikenal sebagai stadion Lebak Bulus setelah berganti nama.
Di sini Persija lebih dikenal dengan barisan Jakmanianya yang mampu menggetarkan nyali lawan saat pertandingan digelar. Salah satunya, terjadi pada tahun 2005, saat itu digelar pertandingan Copa Indonesia yang menemukan duel sarat gengsi antara Persija dan Persib Bandung. Lebak Bulus yang hanya muat menampung 12.500 penonton itu diisi oleh lebih dari sekitar 25.000 Jak Mania.
Kesempatan Persija untuk kembali bermain di Lebak Bulus pun harus sirna seiring keputusan mantan Gubernur, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, untuk menjadikan stadion Lebak Bulus sebagai stasiun stasiun dan depo Mass Rapid Transit (MRT). Pada tahun 2015, stadion Lebak Bulus akhirnya harus rata dengan tanah.
Setelah angkat kaki dari Lebak Bulus, Persija diketahui pindah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno. SUGBK punya kenangan manis bagi Persija di tahun 2001 maupun 2018. Karena di stadion itu Persija memastikan gelar juara.
Terutama di 2018 beberapa kali Persija menggunakan SUGBK, mereka sulit dihentikan. Bahkan saat bermain di kompetisi Asia, ribuan The Jakmania hadir membuat lawan menjadi ciut.
Selain stadion itu, Persija juga sempat menggunakan Stadion PTIK di 2018. Saat itu karena SUGBK sedang direnovasi karena Asian Games, Macan Kemayoran sempat menggunakan markas Bhayangkara FC ini sebagai home base. Dua lawan pernah dihadapinya yakni melawan Persebaya dan Persib.
Di tahun 2019, Persija juga sempat menggunakan Stadion Madya Senayan. Saat itu stadion itu menjadi saksi Persija menang atas Kalteng Putra dengan skor 3-0.
Selain stadion ini Persija sempat bermain di Stadion Soemantri Brojonegoro baik laga uji coba maupun beberapa pertandingan resmi liga.
Kini Persija menyambut stadion lainnya yang saat ini sedang dibuat. Stadion yang dimaksud adalah Jakarta International Stadium di Taman BMW yang kick off pembangunannya sudah berlansung pada tahun lalu.
Stadion bakal memiliki kapasitas sekitar 82.000 penonton. Stadion diperkirakan bisa digunakan pada 2021.
• Persija Jakarta Siap Hadapi Lanjutan Kompetisi Liga 1 2020
• Belum Gabung Latihan, Ardhi Tjahjoko Ungkap Nasib Marco Motta di Persija Jakarta
• Marc Klok Punya Ritual Khusus Sebelum Menjalani Pertandingan Bersama Persija
Persija pindah tempat latihan
Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta tidak mempengaruhi persiapan Persija.
Tim Macan Kemayoran tetap berlatih dengan memindahkan lokasi latihan ke lapangan PSSN, Depok, Jawa Barat pada Senin (14/9/2020).
Presiden Persija, Mohamad Prapanca menuturkan, persiapan tim harus tetap berlanjut karena kompetisi sudah di depan mata.
Hal ini bertujuan agar para pemain tetap berada pada level tertinggi usai menjalani latihan selama empat pekan.
“Setelah berkoordinasi dengan tim pelatih maka sore ini Persija berlatih di lapangan PSSN, Depok dengan tetap mengutamakan prosedur kesehatan. Kami meminta pengertian kepada seluruhnya bahwa latihan ini masih tertutup dari penonton dan media karena kondisi yang belum memungkinkan,” ujar Prapanca seperti dikutip dari laman resmi klub, Selasa (15/9/2020).
Sementara itu pelatih Sudirman tidak mempermasalahkan dipindahkannya lokasi latihan.
Hal ini semata-mata untuk mematuhi peraturan dari pemerintah DKI Jakarta.
“Persiapan tim tidak terpengaruh dengan adanya perpindahan lokasi karena demi kebaikan semua. Kami tetap menjalankan program yang sudah ditetapkan,” tutur Sudirman.
Siap hadapi Liga 1 2020
Skuat Persija kembali menggelar latihan pada Kamis (17/9/2020) di Depok, Jawa Barat.
Sebelumnya skuat Macan kemayoran diliburkan sehari usai pertandingan ujicoba melawan PS Tira.
Pada sesi latihan ini, pelatih Sudirman ingin mematangkan kekompakan tim dengan berlatih rondo 7×7. Latihan ini juga berfungsi meningkatkan kreativitas pemain saat menguasai bola.
Sebelum memasuki menu utama, para pemain terlebih dahulu mengikuti latihan gym. Hal ini untuk menguatkan kekuatan otot para penggawa Persija.
Pelatih Sudirman menyatakan, perkembangan yang baik terus diperlihatkan anak asuhannya. Ia pun percaya diri menghadapi lanjutan kompetisi Liga 1 2020.
“Para pemain terus mengalami kemajuan yang baik. Kami telah melakukan ujicoba dan hasilnya positif. Saat ini tinggal mengasah yang perlu ditingkatkan. Bisa dikatakan kami sudah siap menghadapi liga,” tutur Sudirman seperti dikutip dari laman resmi klub, Jumat (18/9/2020). (TribunJakarta.com/Persija.id)