Sisi Lain Metropolitan
Kisah Ibu 3 Anak di Serpong Tinggal di Rumah Reot Beralas Tanah, Ular dan Kalajengking Suka Bertamu
Nuraini bercerita, ia tinggal di rumah reot itu sejak pindah dari rumah mertuanya yang dijual untuk kebutuhan ekonomi.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Kisah pilu Nuraini (41) viral di media sosial lantaran tinggal di rumah tidak layak huni selama empat tahun lebih di bilangan Kampung Jaletreng, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
TribunJakarta.com mendatangi langsung rumah ibu tiga anak itu yang berada di tepi dataran tinggi Kampung Jaletreng, berbatasan dengan tebing dipenuhi pohon bambu rindang.
Rumah Semi Permanen berukuran sekira 3x6 meter itu berdindingkan triplek dan kain serta beralas tanah.

Atapnya genting tanah liat, namun agak renggang karena hanya tersambung terpal di bagian atas yang diganjal pemberat agar tidak mudah terbang.
Masuk dari pintu depan, rumah non-permanen itu langsung terlihat spring bed usang cukup besar.
Alasnya sudah ada yang terlapisi coran semen sebagian. Namun saat memasuki bagian belakang, dapur dan kamar mandi, kondisinya mengenaskan.
Alas tanah, perkakas yang sudah rusak banyak diletakkan begitu saja.
Atap kamar mandi bahkan sudah tidak tertutup karena bangunan miring asbab diterpa angin.
Nuraini bercerita, ia tinggal di rumah reot itu sejak pindah dari rumah mertuanya yang dijual untuk kebutuhan ekonomi.
Mulanya, rumah tak layak huni itu diperuntukkan sebagai pondok untuk sekedar berteduh setelah bertani.
Saat Nuraini masih serumah dengan mertuanya, sempat ada kebun kacang di Kampung Jaletreng yang ia garap meskipun bukan pendapatan utama.
Setelah rumah mertuanya dijual, dan suaminya dipecat dari pekerjaannya, pondok itu dijadikan rumah tinggal.
Nuraini tinggal bersama suami dan tiga anaknya, serta seorang cucunya.
Anak pertamanya sudah menikah, namun saat lahir anak pertama, sang suami meninggalkannya begitu saja.