Penumpang Dilecehkan Tenaga Medis
Oknum Nakes Mesum Bandara Soekarno-Hatta Jadi Tersangka, Menghilang Saat Dijemput Paksa Polisi
Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah berusaha menjemput paksa E di kediamannya setelah pemanggilan pertama tidak dipenuhi.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Oknum tenaga kesehatan tersangka pelecehan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta melarikan diri dari tempat tinggalnya.
Diketahui sebelumnya, E melakukan pelecehan seksual, pemerasan, dan pemalsuan dokumen rapid test kepada penumpang di Bandara Soekarno-Hatta berinisial LHI pada Minggu (13/9/2020).
Satreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta sudah berusaha menjemput paksa E di kediamannya setelah pemanggilan pertama tidak dipenuhi.
Polisi kembali dengan tangan kosong lantaran rumahnya kosong dan diketahui kalau E sudah berusaha melarikan diri.
"Panggilan sudah penyidik layangkan ke alamat yang tercatat di tempat bekerjanya. Tapi yang bersangkutan sudah tidak ada di tempat tersebut," kata Kasatreskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Alexander Yurikho kepada TribunJakarta.com, Kamis (24/9/2020).
Polisi kini memburu E dengan mengumpulkan informasi di lapangan.
Sebab, E sendiri kini jadi tersangka berdasarkan penyidikan.
"Pelecehan, dan atau pemerasan, dan atau penipuan," sambung pria yang lebih akrab disapa Alex itu.
Sebelumnya diberitakan, dugaan pelecehan seksual terhadap penumpang oleh tenaga kesehatan terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Kasus tersebut terlanjur viral di media sosial Twitter saat korban sedang melakukan rapid test yang memang dapat dilakukan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Korban menceritakan pengalaman pahitnya di akun pribadinya @listongs secara lengkap.
Ia bercerita kronologis dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang pria yang dia panggil dokter pada Minggu (13/9/2020) pagi atau sekira pukul 04.00 WIB.
Pria tersebut yang melakukan rapid test kepada dirinya, saat rapid awal, sempat diklaim bila hasil perempuan muda yang akan terbang ke Nias pukul 06.00 WIB itu reaktif.
Parahnya, ia bercerita lagi bila hasil tersebut bisa diubah ke non-reaktif asalkan ada imbalan sejumlah uang.