Anak Sulit Fokus Saat Belajar Online di Rumah? Orangtua Bisa Lakukan Ini
Cara pertama yang bisa dilakukan oleh orangtua di rumah adalah dengan membangun suasana belajar seperti berada di dalam kelas
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menjadi orangtua memiliki segudang tantangan khususnya saat pandemi Covid-19 ini.
Mulai dari mengatur keuangan sebaik mungkin pada masa-masa sulit ini, memiliki pekerjaan rumah yang menumpuk, belum lagi harus membantu anak dalam menghadapi pembelajaran jarak jauh secara online.
Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga, Rosdiana Setyaningrum, mengusulkan, orangtua perlu melakukan beberapa hal agar kegiatan sekolah di rumah menjadi lebih nyaman bagi anak.
Suasana yang baik dan nyaman dapat membantu anak meningkatkan fokus dalam belajar.
"Sekolah memang lebih sulit sekarang karena pertama fokus anak-anak kurang. Kalau di sekolah anak-anak kegiatannya itu lebih bervariasi. Akhirnya yang ketimpaan harus ngajarin dan bikin kegiatan adalah kita orangtuanya. Kita harus ikut membantu," kata Rosdiana dalam media briefing Mencetak Anak Unggul Dengan Cara Hidup Bijaksana dan Baik di era PSBB, Senin (28/9/2020).
Cara pertama yang bisa dilakukan oleh orangtua di rumah adalah dengan membangun suasana belajar seperti berada di dalam kelas.
Misalnya dengan membuat ruangan khusus belajar dengan menempatkan papan tulis kecil, beserta meja dan kursi untuk menulis.
Jika ruangan terasa minim, sudut ruangan juga tak masalah digunakan sebagai tempat belajar.
"Ada yang punya ruangan lebih, kamar diganti jadi kelas. Kalau yang gak ada, ya dipojokan aja, pojokan ruangan. Misalnya kita taruh papan tulis, ada beberapa maianan edukatif, ada meja, ada kursi. Jadi anak mau belajarnya disitu. Unik memang, yang namanya otak kita bekerja berdasarkan kebiasaan," kata dia.
• Pemprov DKI Siapkan Tanah 20 Hektar di TPU Rorotan Sebagai Lokasi Pemakaman Khusus Covid-19
• Takut Ketahuan Curi Uang dari Kotak Amal, Bocah di Bekasi Mengaku Jadi Korban Begal
Menurut Rosdiana, seseorang cenderung akan berfikir dan melakukan sesuatu berdasarkan apa yang sudah menjadi kebiasaan.
Misalnya, saat melihat tempat tidur maka tempat tersebut berfungsi untuk tidur.
Ia pun menyarankan agar orangtua sebaiknya membuat suasana belajar di rumah seperti di sekolah.
"Kalau dia belajar di kamarnya dia, di situ ada banyak maianan, sama tempat tidurnya, dia bingung. Ini belajar atau main, atau mau tidur. Jadi setting tempat yang kira-kira seperti kelas," imbuhnya.
Selanjutnya, ia menganjurkan agar anak dibiarkan aktif secara fisik untuk bergerak sebelum jam pembelajaran dimulai.
Bergerak, ungkap Rosdiana dapat membantu anak menjadi lebih fokus saat menerima pembelajaran.
Orangtua pun perlu menyadari bahwa orangtua adalah orangtua, dan bukan guru.
• Ardie Bakrie Keluhkan Sekolah Anaknya yang Mahal Karena Hal Ini
Sehingga apabila merasa kesulitan dalam mengajar anak di rumah, tak perlu sungkan untuk berdiskusi bersama sang guru di sekolahnya.
Jalin komunikasi dengan guru, dan tanyakan apa saja yang perlu dilakukan apabila merasa kesulitan dalam mengajar anak di rumah.
"Tapi tugas kita tetap satu, menjalankan tugas sebagai orangtua. Apa tugasnya? adalah membuat tugas perkembangan anak kita itu selesai dan berjalan dengan baik. Lihat ini sebagai kesempatan bahwa saya bisa mengembangkan kepribadian anak. Karena kepribadian anak cuma bisa dikembangkan oleh orangtua di rumah," katanya.
"Mandiri, anak harus mandiri. Mandiri rentetannya panjang, sampai ke percaya diri. Biasanya kalau kita kurang mandiri kurang PD jadinya.Gak perlu loh misalnya dia sekolah 4 jam, kita 4 jam duduk di samping dia, itu gak perlu. Karena dia perlu belajar untuk mandiri. Kalau anak sudah lebih besar, belajar juga soal tanggung jawab," tambahnya.