Takut Ketahuan Curi Uang dari Kotak Amal, Bocah di Bekasi Mengaku Jadi Korban Begal

Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede AKP Agus Supritanto mengatakan, kejadian bermula saat NA hendak mengambil uang yang tersimpan di kotak amal

Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Ilustrasi Kotak amal 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Seorang bocah berinisial NA (12) membuat laporan palsu ke Polres Metro Bekasi.

NA mengaku dibegal seseorang di kawasan Pondok Melati, Bekasi.

Ia membuat laporan palsu, lantaran takut ketahuan mengambil kotak amal di Musala Ar Rahman, Pondok Melati.

Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede AKP Agus Supritanto mengatakan, kejadian bermula saat NA hendak mengambil uang yang tersimpan di kotak amal yang terbuat dari kaca, Kamis (24/9/2020) lalu.

"Kotak amalnya itu berbentuk kaca, kemudian dia mau ambil, dipaksa ditekan dari atas."

"Kemudian kacanya pecah, tangan anak itu luka berdarah-darah," kata Agus saat dikonfirmasi, Senin (28/9/2020).

Dalam kondisi tangan berdarah-darah, ia kemudian keluar musala dan dilihat oleh banyak warga.

Khawatir aksi pencuriannya ketahuan, ia mengaku kepada warga telah menjadi korban pembegalan di Pasar Kecapi.

Setelah diantar pulang ke rumah, pihak keluarga langsung mengantarkan NA ke RSUD Bekasi untuk diobati dan membuat laporan visum.

Kemudian, mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polrestro Bekasi Kota.

"Dia buat laporan di Mapolres, bilang kalau dia dibegal."

"Dia ngomong dibegal itu karena banyak massa pas kejadian, dia takut," ucapnya.

Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh petugas kepolisian unit reskrim Polsek Pondok Gede.

Anggota polisi pun terkaget-kaget setelah mendapatkan informasi dari warga di sekitar musala.

"Masa ada yang membegal anak seumur gitu?"

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved