Dalam Sebulan, Dua Kasus Pembuangan Bayi Terjadi di Jakarta Timur
Pada Senin (28/9/2020) petugas UPK Badan Air di Kali Cipinang menemukan bayi laki-laki yang diduga lahir secara prematur di tepi Kali Cipinang.
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Penemuan bayi di Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Muara, pada Senin (28/9/2020) menambah kasus pembuangan bayi di Jakarta Timur.
Selama bulan September 2020 sedikitnya ada dua kasus pembuangan bayi di Jakarta Timur, sementara pada bulan Mei 2020 tercatat 3 kasus.
Pada Kamis (10/9/2020) petugas UPK Badan Air Pos Prajawangsa menemukan jasad bayi laki-laki di aliran Kali Baru, Kecamatan Ciracas.
"Perkiraan baru lahir, karena masih ada tali pusarnya. Kalau dilihat dari kondisi juga belum terlalu lama meninggal, mungkin baru satu hari," kata Danru UPK Badan Air Pos Prajawangsa, Ahmad Rizal, Jumat (11/9/2020).
Dugaan bayi yang ditemukan terbungkus kantong belanja warna biru itu baru dilahirkan lalu dibuang didasari karena jasadnya belum membusuk.
Rizal bahkan tak mencium bau busuk sama sekali dari jasad, awalnya dia mengira kantong yang tersangkut di aliran kali itu berisi sampah.
"Kalau kondisi bayinya sih sempurna secara fisik sempurna. Dalam kantongnya enggak ada barang apa-apa, hanya bayi saja. Jasad bayinya dibawa sama Polsek Ciracas ke RS Polri Kramat Jati," ujarnya.
Pada Senin (28/9/2020) petugas UPK Badan Air di Kali Cipinang menemukan bayi laki-laki yang diduga lahir secara prematur di tepi Kali Cipinang.
• Persija Jakarta Ambil Hikmah Positif Penundaan Liga 1, Persiapan Tim Bisa Lebih Matang
• Pemkot Siapkan Skenario Penanganan Banjir di Kota Tangerang saat Pandemi Covid-19
Bedanya saat ditemukan bayi ditemukan dalam keadaan masih hidup meski akhirnya tewas saat dibawa warga ke Puskesmas Kelurahan Cipinang Muara.
"Warga baru tahu masih hidup pas jarinya bergerak. Sepertinya lahir prematur, karena secara fisik badannya kecil. Perkiraan baru tujuh bulan dilahirkan. Tali pusarnya juga masih menempel," tutur Tomtom (37), saksi mata.
Persamaan kedua kasus pembuangan bayi tersebut yakni pelaku pembuangan belum berhasil diringkus jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur.
Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan pihaknya masih dalam penyelidikan guna meringkus pelaku pembuangan bayi.
"Saksi dari warga yang menemukan bayi sudah diperiksa. Kita juga cari bukti dan informasi terkait bayi ini, termasuk mendata warga yang hamil," kata Steven.