Garnier Green Beauty Ajak Konsumen Daur Ulang Sampah, Cukup Unduh Aplikasi Ini!
Brand kecantikan Garnier mengambil langkah nyata untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Brand kecantikan Garnier mengambil langkah nyata untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Garnier menyadari semakin banyak produk yang telah distribusikan ke tangan konsumen, semakin besar pula dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan.
Untuk itu, melalui komitmen Green Beauty, Garnier bertekad untuk memiliki peran lebih dengan mendorong perubahan dengan mentransformasi seluruh rantai nilai bisnis melalui upaya dan target yang lebih ambisius di tahun 2025.
"Kita fokus pada tiga titik yakni transforming ourselves, empowering our business ecosystem dan contributing to solving. Kita memberikan penghasilan perusahaan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan seperti mengatasi sampah plastik," ujar Melanie Masriel, Communications, Public Affairs and Sustainability Director L'Oréal Indonesia dalam acara konferensi virtual pada Rabu (30/9).
• Beasiswa Riset Pemerintah Turki untuk Peneliti dan Dosen Dibuka, Berikut Link Pendaftarannya
Tak sendiri, Garnier menggandeng eRecycle untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan berpartisipasi melawan polusi plastik di Indonesia dalam skala besar dan bertahap dengan menyediakan sistem penjemputan sampah secara offline dan online (berbasis aplikasi), solusi pengelolahan sampah yang nyaman dan sesuai dengan konsumen.
"Micella cleasing water akan menggunakan 100 persen plastik daur ulang di tahun 2021. Kemasan Garnier nantinya bisa dikumpulkan dan dijemput untuk didaur ulang oleh pihak Garnier," terang Manashi Guha, General Manager Consumer Product Division, L’Oréal Indonesia.
Untuk melakukan daur ulang kemasan Garnier, konsumen bisa langsung mengunduh aplikasi eRecycle di ponsel.
"Merek kecantikan pertama yang menjadikan teknologi sebagai solusi, hasil kolaborasi antara eRecycle dan Garnier," terang Manashi Guha.
Melalui eRecycle dan Garnier Green Beauty, konsumen bisa mudah mengirimkan sampah bernilai ekonomis seperti botol dan gelas plastik ke bank sampah yang telah bekerja sama.
• Pendaftaran Beasiswa S2 Leiden University Dibuka, Apa Saja yang Didapat?
Dicky Wiratama Co-Founder and Business Head eRecycle menjelaskan, selama ini masyarakat belum terlalu sadar terkait pengolahan limbah dan daur ulang sampah.
"Adanya fenomena tersebut, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan daur ulang. Kami menyediakan daur ulang online melalui aplikasi dan offline seperti mengunjungi gerai, saat ini ada 19 titik di kerja," beber Dicky Wiratama.
Dicky Wiratama menyatakan, konsumen bisa memilih jenis sampah dan mencari tahu jenis sampah tersebut melalui aplikasi di Playstore.
"Kami menerima sampah kertas, botol kaca, plastik. Nantinya sampah tersebut akan dikirim ke pabrik daur ulang," imbuh Dicky.
Dalam program ini, terdapat 7 pabrik daur ulang yang akan terlibat. Selain itu, sampah akan dikelola untuk menjadi barang baru seperti biji plastik dan sebagainya.
"Setiap nilai sampah tersebut akan didonasikan Garnier. Kita gak cuma berkontribusi ke lingkungan, tetapi juga meningkatkan ekonomi," beber Dicky Wiratama.
• Doa Bacaan Niat Puasa Senin Kamis, Puasa Sunah yang Sangat Dianjurkan oleh Rasulullah